Sering Melihat Pulau Jeju di Drakor? Intip Kumpulan Fakta Menariknya
Fakta Nyata – Jeju atau Jeju-do adalah pulau terbesar di Korea Selatan yang dikenal sebagai ‘Hawaii Korea’. Jeju menjadi tujuan liburan populer bagi warga Korea Selatan karena pedesaannya yang subur dan pantainya yang indah.
Sekalipun belum pernah mengunjungi Pulau Jeju, penggemar drakor atau drama Korea tentunya sudah tak asing ya. Dilansir dari Britanica, Jeju adalah pulau dengan kerajaan merdeka yang disebut T’amna. Pada zaman Dinasti Goryeo (935-1392) dan Dinasti Joseon (1392-1910) pulau Jeju dijadikan tempat pengasingan politik.
Orang barat pertama yang menemukan Jeju adalah pelaut asal belanda bernama Hendrik Hamel. Dia mengenalkan jeju dengan nama Quelpart. Kemudian pada Perang Dunia II Pulau tersebut juga menjadi rebutan, baik oleh Jepang dan Korea. Artikel kali ini akan kasih tahu fakta menarik tentang Pulau Jeju. Patengin terus, ya!
1. Rumah bagi gunung tertinggi di Korea Selatan
Adapun legenda yang mengatakan bahwa pulau Jeju diciptakan oleh seorang wanita kuat yang membawa tanah di roknya dan menuangkannya ke laut. Kemudian setelah membentuk, ia mengambil lagi tanah dan menambahkannya ke pulau-pulau untuk membuat kerucut vulkanik.
Sebagai pelengkap, ia juga menambahkan gunung yang sangat tinggi dan cukup untuk mencapai surga bernama gunung Halla. Gunung Halla atau Hallasan memiliki tinggi 6.400 kaki atau 1950 meter dan merupakan gunung tertinggi di Korea Selatan. Para ahli percaya bahwa gunung vulkanik ini sudah meletus 25.000 tahun yang lalu.
2. Situs Warisan Dunia UNESCO
Pulau vulkanik Jeju dan tabung lava ditetapkan sebagai situs warisan Dunia UNESCO. Situs ini dikenal arena kecantikannya, di mana dinding atap dan lantai karbonat berwana warni, dinding lavaberwarna gelap dan kerucut muncul di laut.
3. Bahasa Jeju yang sudah langka
Jeju tidak hanya memiliki dialeknya sendiri tetapi juga memiliki bahasanya sendiri yang digunakan oleh beberapa penduduk lanjut usia. Sementara itu para remaja berbicara dengan variasi bahasa Korea dan dialek Jeju. Menurut data UNESCO, tidak lebih dari 10.000 orang di Pulau Jeju berbicara bahasa Jeju dan dikategorikan ke dalam bahasa yang hampir punah.
4. Jeju memiliki struktur matriarkal
Selanjutnya, perempuan merupakan pencari nafkah utama bagi keluarga di Jeju atau kepala rumah tangga. Hal ini karena ‘wanita lautnya’ yang disebut haenyeo. Wanita laut ini merupakan penyelam yang memanen rumput laut, moluska, dan makhluk laut lainnya.
Uniknya para wanita ini bisa menyelam hingga kedalaman 10 meter tanpa oksigen. Sebelum menyelam, mereka berdoa kepada dewi laut, Jamsugut untuk meminta keselamatan dan hasil tangkapan yang melimpah.
5. Patung kakek batu yang ikonik
Salah satu yang ikonik di pulau Jeju adalah patung kakek batu. Patung tersebut dikenal dengan nama dol hareubang.
Patung yang diperkirakan muncul pada abad ke- 18 itu merupakan perwujudan dewa perlindungan dan kesuburan. Selain itu patung ini juga muncul dalam drakor Island lho.
6. Memiliki pemerintahannya sendiri
Jeju menjadi satu-satunya provinsi dari 9 provinsi di Korea Selatan yang memiliki pemerintahannya sendiri sejak tahun 2006. Bahkan, Jeju memiliki bahasanya sendiri, lho, Cationers! Jika ingin berkunjung ke Jeju, kamu juga tidak memerlukan visa apabila mengambil penerbangan yang langsung ke Jeju.
7. Warga yang ramah
Terakhir Pulau Jeju juga dikenal dengan warga yang ramah. Keramahan itu juga tampak di berbagai drakor. Kehangatan warga Jeju digambarkan dalam drama Our Blues.
Pada drama omnibus ini tampak kehangatan para haenyeo saat bekerja, atau suasana pasar yang riuh saking akrabnya pengunjung dan pedagang.