Simak Fakta Menarik Seputar Negara Kamboja, Dijuluki Sebagai Neraka Dunia 

Fakta Nyata – Kamboja merupakan salah satu negara tetangga Indonesia yang terletak di Asia Tenggara. Negara ini memiliki bentuk sebagai negara monarki konstitusional dan sekaligus menjadi penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai hampir Semenanjung Indochina sekitar abad ke 11 hingga 14. 

Luas wilayah Kamboja yakni 181.035 km persegi. Negara itu berbatasan dengan Laos dan Thailand di utara; Vietnam di timur; Vietnam dan Teluk Thailand di selatan; serta Thailand dan Teluk Thailand di Barat. 

Mayoritas penduduk Kamboja adalah orang Khmer, mereka juga bertutur dalam bahasa Khmer. Negara ini memiliki beberapa fakta yang mungkin belum banyak diketahui. Berikut enam fakta menarik Kamboja yang dirangkum dari berbagai sumber. 

1. Angkor Wat termasuk keajaiban dunia 

Kamboja menjadi negara dengan nilai-nilai historis dan kebudayaan yang sangat luar biasa, termasuk salah satunya dibuktikan dari keberadaan Angkor Wat. Angkor Wat sering menjadi destinasi pilihan banyak orang yang datang ke Kamboja, sebab merupakan kompleks kuil dengan berbagai sudut yang mengagumkan. 

Dilansir ThoughtCo, Angkor Wat termasuk ke dalam keajaiban dunia karena merupakan kompleks kuil dan bangunan keagamaan terbesar yang ada di dunia. Bahkan, Angkor Wat dulunya dijadikan sebagai bagian dari ibu kota Kerajaan Khmer. Kamu bisa melihat Angkor Wat secara dekat apabila berkesempatan untuk mengunjungi Kamboja. 

2. Sistem Pemerintahan 

Kamboja didirikan sebagai demokrasi multi-partai di bawah monarki konstitusional. Raja menjabat sebagai kepala negara dan Perdana Menteri adalah kepala pemerintah Kerajaan Kamboja, dikutip dari Open Development Cambodia. 

Di bawah Konstitusi 1993, kekuasaan pemerintah dipisahkan menjadi tiga cabang: eksekutif, legislatif dan yudikatif. Dewan Menteri (juga dikenal sebagai Kabinet Kamboja) mengepalai cabang eksekutif, yang mencakup Perdana Menteri dan semua kementerian. 

Parlemen memiliki kekuasaan legislatif yang terdiri dari Majelis Nasional dan Senat. Mereka dipimpin oleh seorang presiden dan dua wakil presiden yang dipilih melalui suara mayoritas mutlak dari anggota majelis sebelum setiap sesi legislatif. Sementara, kekuasaan yudikatif berada di tangan Mahkamah Agung, Pengadilan Banding, dan pengadilan kota/provinsi. 

3. Menjaga Iman 

Sebagian besar orang Kamboja menganut agama Buddha Theravada, aliran agama tertua yang masih ada. Akan tetapi, lebih umum jika versi pengabdian mereka mencakup pendekatan yang lebih santai dan menggabungkan pemujaan leluhur, perdukunan, dan animisme yang sudah ada sebelum agama Buddha berkembang biak pada abad ke-13.  

Ini juga mencakup pengaruh agama Hindu yang merupakan salah satu agama resmi kerajaan Khmer. Angkor Wat sebenarnya adalah candi Hindu terbesar di dunia, yang didedikasikan untuk Brahma, sehingga tidak mengherankan jika agama ini membentuk praktik agama Buddha Khmer seperti pernikahan, pemakaman, dan bahkan penggunaan astrologi. 

Meskipun Khmer Merah menelanjangi dan membunuh para biksu dan cendekiawan agama selama masa terornya. Negara itu tetap sekitar 95 persen beragama Buddha, sebuah bukti keimanan rakyat, serta keinginan mereka untuk perdamaian.  

Namun, kurang dari lima persen pria menjadi biksu saat ini, dibandingkan dengan 100 persen seabad yang lalu, ketika banyak keluarga miskin, terutama mereka yang tinggal di pedesaan. Mereka mengirim putra-putra mereka ke kuil untuk belajar karena agama Buddha sering kali menjadi satu-satunya cara untuk menyediakan pendidikan. Saat ini, banyak pria Kamboja yang ditahbiskan sebagai biksu tidak selalu berkomitmen pada panggilan seumur hidup. 

4. Kamboja merayakan tahun baru setiap April 

Berbicara mengenai tahun baru tentu biasanya identik dengan bulan Januari, sebab pada saat itulah hampir semua orang di dunia merayakan tahun baru. Namun, pada kenyataannya justru Kamboja berbeda, sebab masyarakat di sana merayakan tahun baru setiap bulan April. 

Dilansir GVI, liburan ini pada awalnya dikaitkan dengan kalender hindu dan dirayakan pada bulan Januari. Namun, pada saat kerajaan Khmer masuk agama Budha, maka hari libur dipindahkan ke bulan April bertepatan dengan Tahun Baru Budha. Inilah yang kemudian membuat mayoritas masyarakat Kamboja memperingati tahun baru pada bulan April. 

5. Kamboja dijuluki sebagai neraka dunia 

Banyak orang yang mungkin belum tahu bahwa sebetulnya Kamboja memiliki sisi kelam tersendiri di balik keberagaman wisata yang dimilikinya saat ini. Bahkan saking kelamnya sejarah dari Kamboja sampai-sampai membuatnya dijuluki sebagai ‘neraka dunia’. 

Dilansir Eightify, Kamboja mendapatkan julukan ‘neraka dunia’ karena perang saudara yang pernah terjadi di tahun 1960an dan pengambilalihan brutal oleh Partai Merah pada tahun 1975. Melalui aksi brutal ini justru memakan jutaan korban jiwa dan termasuk ke dalam genosida terbesar yang pernah terjadi dalam sejarah.