Makanan Nasional Prancis Sejak Tahun 1920, Inilah 4 Fakta Croissant

Fakta Nyata – Kue pastry saat ini menjadi salah satu kue yang digemari oleh banyak orang. Salah satu jenis kue pastry yang paling umum dan mudah ditemukan di berbagai toko kue di belahan dunia adalah Croissant. Rasanya yang gurih dan juga aromanya yang wangi butter membuat kue ini disukai oleh orang-orang dari berbagai usia. Selain itu, kue pastry yang satu ini juga beberapa kali dikreasikan menjadi hidangan lain, mulai dari diberi isian topping sampai dengan dirubah bentuk menjadi donat ataupun waffle.

Croissant sendiri menjadi salah satu kue pastry yang unik karena memiliki tekstur berlapis-lapis, kita bisa merasakan renyah di bagian luar dan juga lembut di bagian dalam. Untuk mendapatkan tekstur unik seperti croissant perlu menggunakan teknik khusus bernama laminating. Teknik laminating sendiri dilakukan dengan cara melipat berkali-kali adonan yang sudah dilapisi dengan mentega dingin. Teknik ini akan menghasilkan banyak lipatan di dalam kue croissant sehingga membuat tekstur di dalam croissant lembut dan butter.

Meskipun saat ini kue pastry croissant bisa ditemukan dimana-mana, namun ternyata tidak semua orang bisa memakan kue ini di zaman dahulu. Di abad ke-19, hanya orang orang kaya saja yang bisa mengonsumsi croissant karena harga gula dan mentega pada saat itu cukup mahal. Saat ini kue croissant lebih murah dan mudah dijangkau oleh masyarakat di berbagai belahan dunia. Croissant sendiri memiliki fakta-fakta unik dan menarik lainnya yang belum diketahui oleh banyak orang. Berikut ini merupakan 4 fakta menarik dari Croissant, diantaranya yakni :

 

1. Arti Nama Croissant Adalah Bulan Sabit

Nama Croissant memiliki arti yang sangat unik yakni bulan sabit. Banyak teori yang menjelaskan kenapa makanan ini disebut sebagai bulan sabit, salah satunya yakni karena konon katanya bentuk bulan sambit di kue croissant terinspirasi dari lambang bendera Turki yang pada saat itu menguasai Austria. Uniknya lagi, pada zaman dahulu umat muslim sempat dilarang mengonsumsi croissant karena makanan ini dinilai menghina lambang agama islam.

 

2. Bukan Prancis, Croissant Berasal Dari Austria

Jika berbicara croissant, maka orang-orang akan dengan otomatis menyebutkan hidangan ini berasal dari Prancis. Padahal, makanan ini sebenarnya berasal dari Austria lho! Lalu bagaimana kue ini bisa identik dengan Prancis? Di tahun 1830-an, seorang pengusaha roti Austria bernama August Zang membuat toko kue di Paris dan salah satu produk roti yang ia jual adalah roti khas Austria bernama kipferl. Kue ini sangat digemari di Prancis dan kemudian banyak orang berusaha membuat kipferl dengan versi mereka sendiri, evolusi inilah yang kemudian menjadi cikal bakal dari kue croissant yang dikenal sampai saat ini.

3. Jadi Makanan Nasional Prancis 1920

Prancis memang dikenal dengan ragam jenis kue dan roti, seperti contohnya baguette dan juga croissant. Kue yang sering disantap sebagai sarapan orang Prancis ini kemudian resmi dijadikan sebagai makanan nasional Prancis di tahun 1920. Orang Prancis sendiri memiliki berbagai cara untuk memakan croissant, seperti contohnya dimakan dengan olesan selai, ataupun dijadikan seperti roti sandwich dengan isian keju, tomat dan ham. Namun, kue ini paling sering dimakan tanpa tambahan apapun dan dijadikan sebagai makanan pendamping kopi.

 

4. Ada Kompetisi Untuk Membuat Croissant Terbaik Di Prancis

Tidak hanya dijadikan sebagai makanan nasional Prancis, di negara ini bahkan menggelar kompetisi setiap tahunnya untuk croissant. Kompetisi ini sendiri bernama Concours du Meilleur Croissant de Grand Paris, dan setiap tahunnya pemilik roti di seluruh penjuru kota Paris mengikuti kompetisi ini untuk memenangkan gelar pembuat croissant terbaik. Kompetisi ini terhitung sangat bergengsi, karena tidak hanya menaruhkan nama pribadi saja tetapi juga nama toko roti mereka dan tentunya jika menang, toko roti mereka akan semakin laris dan terkenal di Prancis.