Kumpulan Fakta-fakta Tata Surya
Fakta Nyata – Tata surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang terikat oleh gaya gravitasinya. Sederhananya, pengertian tata surya adalah sistem yang mengorbit pusat Galaksi Bima Sakti.
Tujuan mempelajari tata surya adalah mengetahui sistem tempat di mana manusia hidup. Tata surya adalah wilayah luar angkasa. Mempelajari sistem tata surya berarti mempelajari tentang matahari dan benda-benda langit yang mengelilinginya.
Tata surya terdiri dari planet, satelit, planet kerdil, meteoroid, planetoid atau asteroid, komet. Delapan planet berturut dari yang paling dekat matahari adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Mereka mengitari matahari pada lintasan atau orbit masing-masing. Tata surya kita berada di lengan Orion atau jalur Orion yang berada di tepi Galaksi Bima Sakti bersamaan dengan kumpulan bintang, debu, gas, dan sistem tata surya lainnya.
Sementara itu, ruang angkasa dikenal sebagai tempat untuk hal-hal yang aneh dan jangkauan alam semesta yang jauh memberikan banyak fakta lain yang lebih aneh. Berikut kumpulan fakta tata surya yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Uranus Terbuka di Malam Hari untuk Melepaskan Gas
Kita tidak mengira kita akan melewati daftar hal-hal di tata surya tanpa menyebutkan Uranus. Planet ini sering menjadi bahan lelucon, dengan nama yang tidak menguntungkan bagi penutur bahasa Inggris.
Tapi itu tidak membantu sama sekali bahwa Uranus terus-menerus memecahkan angin. Pada saat tertentu, planet ini memuntahkan awan gas ke luar angkasa.
Para ilmuwan tidak begitu yakin mengapa Uranus begitu bergas, tapi mungkin ada hubungannya dengan medan magnet planet yang aneh. Pada dasarnya, Uranus terbuka di malam hari dan melepaskan pancaran gasnya.
2. Pluto Lebih Kecil daripada Benua Australia
Palnet Pluto sebagai planet kerdil bahkan ukurannya lebih kecil daripada Benua Australia yang total luas benuanya mencapai 4.000 km.
Si planet kerdil diketahui hanya punya luas sekitar 2.370 km, ukuran ini bahkan masih kalah cukup jauh dengan Bulan sebagai satelit alami Bumi.
Bulan punya diameter sekitar 3.470 km, sedangkan ukuran ini juga masih kalah dengan Planet terkecil tata surya yaitu Merkurius yang punya lebar sekitar 4.880 km.
3. Keadaan Sekeliling Bumi yang Penuh dengan Sampah
Orbit Bumi hanya berisi sampah. Setidaknya ada 500.000 keping sampah antariksa yang mengorbit planet ini.
Namun, alih-alih bungkus permen dan botol plastik, sampah ini sebagian besar terdiri dari potongan dan sisa-sisa satelit dan pesawat ruang angkasa, di atas peralatan yang dijatuhkan dari stasiun ruang angkasa. Dan semua sampah itu sedikit mempunyai masalah.
Pertama-tama, sampah-sampah itu mungkin bertabrakan dengan satelit atau stasiun ruang angkasa yang masih berfungsi. Tapi bisa juga jatuh kembali ke Bumi seperti kapsul SpaceX yang jatuh di Australia.
4. Merkurius Bukan Planet Paling Panas di Tata Surya
Banyak orang yang berpikir bahwa Merkurius adalah planet terpanas yang ada di tata surya karena jaraknya merupakan yang terdekat dengan matahari.
Tapi, ternyata planet terpanas di tata surya adalah Venus, yang jaraknya kedua paling dekat dengan Matahari, yaitu 48,2 juta kilometer.
Hal ini bisa terjadi karena Merkurius enggak punya atmosfer, sehingga enggak ada selimut yang bisa menahan panas Matahari yang menyinari permukaan planetnya.
Di sisi lain, Venus diselimuti oleh atmosfer yang sangat tebal, bahkan 100 kali lebih tebal daripada atmosfer Bumi.
Hal inilah yang membuat Venus mengalami efek rumah kaca berlebihan, sehingga panas dari Matahari terperangkap di permukaan Venus enggak bisa dilepaskan lagi ke ruang angkasa. Suhu rata-rata Venus sekitar 468 derajat Celcius, panas yang cukup untuk melelehkan sebuah timah.
5. Tata Surya Jauh Lebih Besar Dari Yang Kita Pikirkan
Tata surya kira-kira berdiameter 19 Satuan Astronomi (AU). Satu AU adalah jarak dari Bumi ke matahari, yang menempatkan diameter tata surya sekitar 1,8 miliar mil.
Itu masih sedikit pengukuran abstrak, jadi mari ibaratan jarak dengan seperti ini. Pesawat ruang angkasa Voyager 1 meninggalkan Bumi pada tahun 1977. Pada tahun 2012, Voyager 1 menjadi objek buatan manusia pertama yang memasuki ruang antarbintang.
Tetapi masih belum meninggalkan tata surya, jika kita mendefinisikan tata surya sebagai Matahari dan segala sesuatu yang mengorbitnya. Dalam hal ini, Voyager tidak akan meninggalkan tata surya setidaknya selama 14.000 tahun lagi, kata NASA.