Fakta Unik Istana Maimun, Ikon Bersejarah Kota Medan
Fakta Nyata – Pernahkah kamu mendengar tentang istana Maimun? Bangunan bersejarah ikon Kota Medan ini kerap menjadi salah satu tujuan wisatawan. Istana tersebut merupakan peninggalan kesultanan, lho. Kini, bangunan ikonik tersebut masih terjaga dengan baik. Dari kejauhan, bangunan ini begitu mencolok di mata lantaran warna kuning-emas yang membalurinya.
Padahal, Istana ini telah dibangun sejak zaman dahulu. Akan tetapi, bangunan ini tetap kokoh dan tak usang di makan usia. Istana ini terletak di kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatra Utara.
Meskipun merupakan peninggalan orang Melayu, corak yang melekat pada Istana Maimun sebenarnya perpaduan dari berbagai budaya, lho. Untuk menggali lebih jauh, berikut fakta tentang Istana Maimun yang dilansir berbagi sumber.
1. Dirancang oleh Arsitek Belanda dan Italia
Istana Maimun dibangun pada masa kekuasaan Sultan Makmun Al-Rasyid Perkasa Alamsyah (1879-1924). Pada saat itu, Kesultanan Deli sebenarnya telah berada dalam cengkeraman kolonial Belanda. Meskipun begitu, Sultan Makmun tetap ingin sebuah istana didirikan.
Alhasil, desain istana tersebut pun dibuat. Sosok yang merancangnya adalah Theodoor van Erp, seorang tentara Belanda kelahiran Ambon, Maluku. Dilansir kebudayaan.kemdikbud.go.id, dirinya kelak dikenal sebagai orang yang berjasa dalam pemugaran Candi Borobudur.
Bukan hanya Theodoor van Erp, desain Istana Maimun juga dibuat oleh Ferrari, seorang arsitek asal Italia. Laman kebudayaan.kemdikbud.go.id mencatat, pembangunan cagar budaya ini memakan biaya sebesar 1 juta Gulden (mata uang Belanda).
2. Arsitek yang Unik
Istana Maimun memiliki arsitek yang unik, dengan nuansa India yang tercermin dari bentuk pintu melengkung seperti pada Taj Mahal. Istana Maimun juga memiliki nuansa Eropa yang dapat dilihat dari banyaknya pintu, langit-langit yang tinggi, dan juga pilar-pilar penopang yang berukuran besar.
Nuansa Melayu diwujudkan dalam ukiran-ukiran yang menghiasi bangunan Istana dengan warna khasnya, seperti kuning, hijau, dan merah.
Dimana warna tersebut memiliki makna mulai dari kuning berarti arif dan bijaksana, hijau sebagai simbol agama (Islam), dan merah sebagai simbol adat.
3. Memiliki Banyak Ruangan dan Kini Menjadi Hunian bagi Keluarga
Telah disinggung di bagian sebelumnya, Istana Maimun-julukan lainnya-memiliki banyak ruangan, yakni mencapai 30 ruangan. Setiap ruangan tersebut juga memiliki fungsinya masing-masing, mulai dari sebagai tempat acara adat kerajaan, ruangan tamu, hingga dapur.
Perlu diketahui, Istana Maimun memiliki dua lantai. Bangunan berwarna kuning-emas ini terbagi lagi menjadi tiga bagian, yaitu bangunan induk, bangunan sayap kiri, dan bangunan sayap kanan.
Berdasarkan laman kebudayaan.kemdikbud.go.id, bangunan induk atau ruangan utama juga dikenal dengan sebutan Balairung Sri. Luasnya mencapai 412 m2 dan berfungsi sebagai tempat penerimaan tamu atau acara penobatan Sultan Deli.
Di ruangan tersebut pula, terdapat banyak barang peninggalan zaman dulu, contohnya senjata, foto keluarga, dan perabotan bergaya Eropa.
Dulunya, Istana Maimun menjadi pusat pemerintahan sekaligus tempat tinggal Sultan. Bahkan, istana ini dulu terhubung dengan Masjid Raya Al Mahsun Medan dan Taman Sri Deli.
Namun, sejak tahun 2003 hingga sekarang, bangunan ini telah beralih fungsi menjadi obyek wisata sekaligus hunian bagi keluarga ahli waris. Untuk bisa masuk ke Istana Maimun ini, kamu dipatok harga Rp10 ribu untuk orang dewasa dan Rp5 ribu untuk pelajar.
4. Menyimpan Meriam Puntung yang Melegenda
Terdapat satu benda bersejarah yang menjadi daya tarik yaitu Meriam Puntung. Dimana Meriam ini diletakkan di dalam bangunan khusus yang ada di samping Istana Maimun.
Menurut legenda yang beredar, meriam tersebut sebenarnya adalah manusia. Adalah Mambang Khayali, adik Putri Hijau yang sengaja menjelma menjadi meriam. Dirinya dikisahkan sebagai seseorang yang cantik jelita.
Ia berubah menjadi meriam tatkala Raja Aceh menyerang. Serangan terjadi karena pinangan Raja Aceh ditolak oleh Putri Hijau.
Meriam tersebut menembak tanpa henti hingga pada akhirnya, ia pecah menjadi dua dan berakhir buntung. Ada yang menyebutkan jika potongannya terlempar hingga ke dataran tinggi Karo.
5. Namanya Bermakna Berkah
Apakah kamu tahu arti dari nama Istana Maimun itu sendiri? Ada dua versi cerita yang menjelaskan makna nama bangunan bersejarah di Medan ini.
Pendapat pertama mengatakan, istana yang memiliki 30 ruangan ini dinamakan Maimun untuk menghargai istri Sultan Makmun yang bernama Maimunah. Sementara itu, menurut versi lain, nama Maimun berasal dari bahasa Arab maimunah yang berarti ‘berkah’ atau ‘rahmat’.
Nah, itulah fakta unik mengenai Istana Maimun yang bisa menambah pengetahuan kamu.