Fakta Lempeng Tektonik, Pertemuan Tiga Lempeng Tektonik Besar Berada Di Indonesia
Fakta Nyata – Kondisi geologis Indonesia di antaranya berada di titik pertemuan beberapa lempeng tektonik dunia. Karena letaknya yang demikian, negara ini rawan terhadap bencana alam seperti gempa bumi.
Apa itu lempeng tektonik? Dikutip buku Geografi untuk SMP dan MTs oleh Wirastuti Widyatmanti dan Dini Natalia, bumi terdiri dari sejumlah lempengan besar menurut teori lempeng tektonik. Lempeng-lempeng ini berada di lapisan terluar bumi yaitu litosfer.
Ketebalan lempeng tektonik diperkirakan sekitar 70 km dan bersifat kaku. Lempengan ini mengapung di atas lapisan astenosfer yakni lapisan batuan yang berada 700 km di bawah litosfer.
Lempeng Tektonik di Indonesia
Negara Indonesia terletak di atas pertemuan tiga lempeng tektonik besar, yakni:
-
-
Lempeng Eurasia
-
Lempengan ini bergerak dari timur ke tenggara dengan kecepatan 0-3 cm per tahun. Wilayah yang dilewatinya, yaitu Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sumatra.
-
-
Lempeng Pasifik
-
Lempeng Pasifik bergerak ke arah barat dengan kecepatan sekitar 10 cm per tahun. Lempengan ini berada di bawah Pulau Maluku, Sulawesi, dan Papua.
-
-
Lempeng Indo-Australia
-
Lempengan ini bergerak ke utara dengan kecepatan 5-7 cm per tahun. Kawasan yang dilewatinya, yaitu Samudra Hindia dan pulau-pulau kecil di wilayah sana.
Lempeng Indo-Australia bertumbukan dengan lempeng Eurasia di lepas pantai Sumatra, Jawa, dan Nusa Tenggara. Sementara lempeng Pasifik bertemu dengan lempeng Eurasia di bagian utara Papua dan Maluku.
Fakta-fakta Lempeng Tektonik
Lempeng tektonik menjadi penyebab utama dari terjadinya gempa Bumi di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, simaklah deretan fakta berikut ini seputar lempeng tektonik agar semakin memahaminya dari dekat.
1. Pembentukan lempeng tektonik dimulai sejak 4 miliar tahun lalu
Keberadaan lempeng tektonik memang tidak terbentuk secara tiba-tiba, sebab ada hal yang menyebabkannya. Lempeng tektonik ini jugalah yang kemudian membentuk benua hingga topografi dari Bumi dengan berbagai macam hal yang ada di dalamnya, mulai dari gunung, parit, lautan, lembah, dan lain sebagainya.
Dilansir Nature Journal, pembentukan lempeng tektonik ini sudah dimulai sekitar 4 miliar tahun yang lalu, yaitu dengan bagian kerak Bumi yang lebih dingin tertarik ke bagian bawah. Dampak dari hal ini ternyata bisa merusak dan melemahkan bagian kerak yang ada di sekitarnya. Proses tersebut terjadi berulang kali hingga kemudian membentuk adanya batas-batas lempeng tertentu.
2. Lempeng tektonik bergerak karena suhu panas di dalam Bumi
Lempeng tektonik yang ada di Bumi tidak hanya diam saja, sebab sewaktu-waktu bisa bergerak dan arahnya mungkin saja tak bisa diprediksi. Hal inilah yang sebetulnya cukup berisiko karena pergerakan lempeng tektonik ini akan menyebabkan gempa Bumi di beberapa wilayah sekitar.
Dilansir NOAA, panas dari proses radioaktif yang terdapat di dalam Bumi ternyata menjadi penyebab dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Bahkan pergerakan tersebut akan bisa semakin mendekat atau pun menjauhi satu sama lain.
3. Ada 7 lempeng tektonik utama di Bumi
Jika dilihat secara detail memang sebetulnya ada banyak sekali lempeng-lempeng yang tersebar di seluruh wilayah dunia. Namun, tentu saja setiap lempeng memiliki luas dan panjang yang cenderung berbeda-beda, termasuk dengan lempeng tektonik utama yang ada di Bumi.
Dilansir California Earthquake Authority, ada tujuh lempeng utama yang ada di Bumi, yaitu lempeng Afrika, Antartika, Eurasia, Indo-Australia, Amerika Utara, Pasifik, dan Amerika Selatan. Kepulauan Hawaii sebetulnya terbentuk dari Lempeng Pasifik yang merupakan lempeng terbesar di dunia dengan luas mencapai lebih dari 39 juta mil persegi.
4. Pergerakan lempeng tektonik bisa menyebabkan bencana
Lempeng tektonik memang menjadi bagian penting untuk membentuk berbagai hal dari Bumi. Namun, keberadaan dan pergerakan dari lempeng tektonik ini sebetulnya cukup mengancam, apalagi bagi orang-orang yang tinggal di sekitar wilayah lempeng tersebut.
Dilansir AMNH, pergerakan lempeng tektonik bisa menyebabkan banyak sekali bencana, seperti misalnya Gempa Bumi hingga erupsi dari gunung berapi. Gempa Bumi bisa sangat dahsyat apabila memang pergerakan lempengnya pun besar, sehingga bukan tak mungkin akan memicu potensi tsunami.
5. Pergerakan lempeng tektonik memengaruhi aktivitas vulkanik
Indonesia menjadi negara yang termasuk ke dalam ring of fire karena banyaknya jumlah gunung berapi yang ada. Hal ini sebetulnya merupakan sesuatu yang menarik karena keberadaannya ditentukan oleh pergerakan lempeng tektonik yang ada di dalam Bumi.
Dilansir AMNH, sebagian besar gunung berapi di dunia ternyata ditemukan di sekitar tepi lempeng tektonik, baik itu di darat atau pun di lautan. Inilah yang memungkinkan gunung berapi bisa terdapat di daratan atau pun di dalam laut, sebab keberadaan lempeng tektonik yang sangat aktif.
Adapun di Indonesia, wilayah yang rawan gempa tektonik yaitu Sumatra bagian barat, Jawa bagian selatan, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Papua.