Terbentang Sampai 21,196 KM, Inilah 4 Fakta Nyata Dari Tembok Besar Cina

Fakta Nyata – Negara China selalu menyimpan keunikan di dalamnya, mulai dari budaya sampai sejarah bisa dengan mudah ditemukan di negara ini. Salah satu peninggalan bersejarah yang kini juga menjadi destinasi wisata favorit turis di China adalah Tembok Besar China.

Tembok Besar Cina, atau yang biasa dikenal dengan nama The Great Wall of China oleh masyarakat dunia, merupakan sebuah tembok benteng yang dibangun sejak tahun 220 SM. Tembok sepanjang 21.296 km dengan tinggi 6 meter ini bahkan lebih panjang dari sungai terpanjang di dunia yakni sungai Nil.

Benteng tembok yang megah ini dulunya dibangun sebagai pembatas untuk mengamankan negara dari serangan musuh. Namun kenyataannya tembok ini bisa ditaklukan oleh pasukan Genghis Khan, dan juga pasukan Manchuria sampai-sampai bisa menjatuhkan kepemimpinan Dinasti Ming di abad ke-17.

Oleh karena sejarahnya dan juga kemegahannya, tembok terpanjang di dunia ini ditetapkan sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia versi UNESCO. Sayangnya, untuk saat ini setidaknya 1.200 mil atau 1/3 bagian dari Tembok Besar China hilang karena berbagai alasan, mulai dari erosi sampai dengan ribuan masyarakat China yang mengambil batu bata untuk membangun rumah pada saat Revolusi Budaya di bawah pemerintahan Mao Zedong tahun 1966-1976.

Selain fakta-fakta di atas, Tembok Besar China masih memiliki berbagai fakta nyata yang belum diketahui oleh banyak orang. Berikut ini merupakan 4 fakta dari Tembok Besar China, diantaranya yakni :

 

1. Lebih dikenal dengan nama “Wànlǐ Chángchéng” di China

Meskipun saat ini tembok megah tersebut dikenal dengan nama “The Great Wall of China”, namun ternyata nama ini sendiri tidak digunakan oleh masyarakat lokal disana. Orang-orang Tiongkok memiliki nama lainnya dalam menyebutkan tembok besar ini, yakni dengan nama 万里长城 atau Wànlǐ Chángchéng. Arti nama dari Wànlǐ Chángchéng sendiri berarti Tembok Panjang 1.000 Mil.

 

2. Beberapa bagian tembok dibangun dengan tepung beras

Fakta unik dari Tembok Besar China yang belum diketahui oleh banyak orang adalah penggunaan tepung beras dalam membuat tembok megah ini. Penggunaan tepung beras dalam pembangunan Tembok Besar China sendiri hanya dilakukan pada masa pemerintahan Dinasti Qing, sehingga tidak semua bagian dari tembok ini dibangun dengan menggunakan tepung beras. Masa pemerintahan Dinasti Qin Shi Huang yang berjalan dari tahun 220-206 SM ini mulai menggunakan tepung beras sebagai pengganti semen. Selain itu, pada zaman tersebut mereka juga menggunakan campuran tanah, batu, dan kayu sebagai pengganti dari batu bata.

 

3. Dibangun selama 1.800 tahun

Tembok Besar China terbentang dengan sangat panjang dan melintasi 9 provinsi dari negara China. Dengan panjang mencapai 21.196 km, maka tidak heran tembok ini membutuhkan waktu yang sangat lama dalam pembangunannya. Bahkan, pembangunan Tembok Besar China menghabiskan waktu sampai 1.800 tahun lamanya.

Pembangunan tembok ini dimulai dari Dinasti Zhou Barat tahun 1046 hingga 771 SM, dilanjutkan dengan Dinasti Qin yang menghubungkan semua tembok menjadi satu bagian, lalu dilanjutkan dengan Dinasti Han yang mulai menggunakan bahan-bahan berkualitas dalam membangun Tembok Besar China agar kuat dalam menjaga negara dari berbagai serangan lawan.

Namun meskipun sudah mulai dibangun sejak Dinasti Zhou Barat, pembangunan tembok megah ini baru dikerjakan dengan serius pada masa pemerintahan Dinasti Ming di tahun 1368 sampai 1644. Dalam masa pemerintahan Dinasti Ming, China berhasil membangun tembok sepanjang 5.500 mil dan merawat tembok-tembok yang sudah dibangun pada dinasti sebelumnya.

 

4. Pembangunan tembok megah ini memakan korban sampai ratusan ribu jiwa

Dalam kurun waktu 1.800 tahun untuk membangun tembok benteng ini tentunya bukan pekerjaan yang mudah, terutama untuk masyarakat China yang berpartisipasi dalam pembangunan Tembok Besar China. Sekitar 1 juta pekerja berpartisipasi dalam pebangunan tembok ini, dan didominasi oleh tentara dan petani.

Selain tentara dan petani, pada masa Dinasti Qin mereka juga memerintahkan narapidana dan tawanan perang untuk kerja paksa dan berpartisipasi dalam pembangunan Tembok Besar China. Untuk membedakan para tawanan dengan masyarakat lokal, petugas setempat menghitamkan wajah dan juga mencukur habis rambut para tawanan. Tidak hanya itu saja, tawanan-tawanan yang kerja paksa dalam proyek pembangunan Tembok Besar China juga diika dengan rantai untuk mencegah mereka kabur. Akibat pembangunan Tembok Besar China yang berdiri kokoh hingga saat ini, setidaknya sekitar 400 ribu pekerja meninggal saat bekerja membangun tembok ini.

 

Sumber : https://www.idntimes.com/science/discovery/lia-89/fakta-menarik-seputar-tembok-besar-cina-c1c2?page=all