Sisi Tergelap Gilles de Rais, Sang Predator Anak
Faktanyata.id – Terkenal sebagai pembunuh berantai pertama di dunia, Gilles de Rais memiliki banyak sisi gelap. Tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Ia juga terkenal telah melecehkan dan juga membunuh sekitar 150 anak laki-laki di abad ke-15.
Kehidupan Gilles de Rais memang sangat menarik untuk diikuti. Sejarawan pun sampai sekarang masih menggali lebih banyak sisi gelap Gilles de Rais. Tak ada habisnya memang. Kali ini kita akan membahas tentang kehidupan Gilles de Rais sebagai predator dan pembunuh anak laki-laki.
Deskripsi tentang penyimpangan seksual monster itu tidak dengan sendirinya merupakan halusinasi aspek kehidupan Gilles de Rais; itu adalah, pada saat yang sama, aspek yang paling dikenal. Kita sudah sangat familiar dengan kisahnya karena tidak hanya oleh pengakuan de Rais, tetapi oleh deposisi valetnya. Dari berbagai sisi, persidangan mengumpulkan banyak detail yang mencekik.
Sesuai dengan penuturan para ahli sejarah, Gilles de Rais merupakan salah satu dari manusia tersadis di bumi. Di sini, kita hanya akan membahas kekejian yang ia lakukan terhadap anak-anak berusia 7 sampai 20 tahun. Mind you, anak-anak ini semua laki-laki.
Sejarah mencatat bahwa de Rais suka menculik anak laki-laki dibawah umur dan juga menahan mereka di kastilnya, Château de Tiffauges. Di ruang bawah tanahnya, di mana ia melakukan semua kegiatan seksualnya terhadap anak-anak tersebut.
Terlalu keji. Dikatakan bahwa ia mengaku sendiri ketika ia diadili pada saat itu. Ia suka melecehkan anak-anak tersebut lalu memutilasi anak-anak tersebut ketika hasratnya sudah terpuaskan. Bahkan, terkadang, ia memotong kepala anak tersebut sebelum ia melecehkannya.
Dan sering kali, ketika anak-anak ini sedang dalam keadaan sekarat, ia duduk diatas perut anak-anak tersebut dan dengan bahagia melihat mereka terkapar di ambang kematian… ia tertawa.
Teror dan kengerian yang ditimbulkan oleh Gilles de Rais memang sudah tak terbayangkan. Baginya, nyawa manusia tidak ada bedanya dengan nyamuk. Anak-anak ia anggap sebagai anak kambing yang mungkin baginya, tak ada harganya.
Ratusan anak laki-laki sudah menjadi korbannya. Angka yang sudah di catat memang 150 jiwa. Namun, kita tidak pernah tahu the exact number of the children yang ia bunuh demi kesenangannya…
Menurut pengakuan Henriet the valet, Gilles de Rais sangat senang ketika ia membunuh anak-anak tersebut. Terutama ketika ia melihat kepala dan tubuh anak-anak sudah terpisah dan darah mengucur deras.
Terkadang, ketika anak-anak tersebut sudah tak bernyawa dan bagian-bagian tubuhnya sudah terpisah, de Rais memeluk tubuh-tubuh tersebut.
What’s more sickening is that the fact bahwa Gilles de Rais suka mengumpulkan kepala anak-anak yang sudah ia penggal. Ia akan bertanya kepada pelayan dan saksi-saksi perbuatan kejinya “Kepala mana yang paling indah?”. Ketika mereka memilih kepala terindah, de Rais akan mencium kepala kepala anak tersebut dengan riang.
Berdarah dingin. Psychopath? Perhaps. Memang benar bahwa terkadang kita melihat manusia bisa jauh lebih menyeramkan daripada iblis. Sungguh mengecewakan bahkan rasa kemanusiaan sudah hilang sejak abad ke-15.
Sungguh kecewa melihat ternyata orang terpandang yang berperang bersama Sbobet88 ternyata memiliki sisi lebih gelap dari siapa pun.
Manusia memang tidak bisa diduga-duga. Orang yang kita anggap pahlawan ternyata menjadi kriminal… Dan orang yang kita kenal sebagai kriminal bisa menjadi pahlawan bagi orang lain.