Inilah 4 Fakta Nyata Penyebab Gempa Cianjur
Fakta Nyata – Gempa 5,6 skala richter yang mengguncang Cianjur pekan lalu sampai saat ini masih membawa gempa susulan di lokasi yang sama. Dilansir dari CNBC Indonesia, seorang ahli geologi bernama Awang Harun Satyana menyebutkan ada empat fakta ilmiah penyebab dari gempa Cianjur yang memakan korban jiwa sampai 321 orang.
Dikutip dari CNBC Indonesia, menurut Awang, gempa Cianjur termasuk gempa moderat. Bahkan energi daya rusak yang dihasilkan dari gempa Cianjur pekan lalu sama seperti bencana tornado di Amerika Utara. Namun, gempa Cianjur masih memiliki energi daya rusak di bawah ledakan bom atom Hiroshima pada Perang Dunia II.
“Tetapi ini masih di bawah kekuatan ledakan bom atom yang dijatuhkan tentara sekutu di Hiroshima pada Perang Dunia II yang kira-kira ekivalen dengan gempa sekuat M 6,2 – atau sama dengan daya rusak gempa Bantul Yogyakarta 27 Mei 2006,” tulis Awang dalam sebuah keterangan, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (28/11/2022).
Lalu, apa penyebab dari gempa Cianjur bisa menyebabkan kerusakan berat ke bangunan dan lingkungan sekitar? Menurut Awang, penyebab pertama dari gempa Cianjur adalah karena pusat gempa yang dangkal dan terletak di lereng gunung.
“Satu, pusat gempa dangkal (10 km) sehingga energinya lebih kuat mengguncang permukaan; dua, wilayah lereng-kaki gunung secara topografi bukan area yang stabil bila terlanda gempa dapat memicu longsor terjadi,” ujar Awang, dikutip dari CNBC Indonesia, Senin (28/11/2022).
Penyebab kedua yang disampaikan Awang terkait gempa Cianjur adalah karena tanah di sekitar pusat gempa merupakan tanah pelapukan endapan gunung api berumur muda, dan banyak bangunan dibangun tanpa fondasi tahan gempa.
“Tiga, tanah berasal dari pelapukan endapan gunung api berumur muda yang belum cukup terkonsolidasi sehingga energi gempa tidak segera hilang tetapi teraduk-aduk bahkan menguat [amplifikasi] di permukaan; dan empat, konstruksi bangunan tidak tahan gempa seperti pada umumnya rumah-rumah dibangun apalagi di wilayah perkampungan,” kata Awang.
Selain karena gempa Cianjur termasuk gempa dangkal, Awang juga menyebutkan dua kemungkinan lainnya penyebab gempa. Kemungkinan pertama terkait dengan sesar tua yang sudah 20 juta tahun tidak terpetakan akibat tertutup endapan gunung api. Kemungkinan kedua adalah karena adanya Sesar Cimandiri yang berumur 1 juta tahun bergerak dan mematahkan batuan sehingga memicu gempa bumi. Sesar yang muncul akibat proses geologi ini disebut-sebut menekan wilayah Jawa Barat sehingga terjadi patahan dan menimbulkan gempa berkekuatan besar.
“Penyelidikan geofisika di wilayah pusat gempa kemarin dapat mengetahui lebih lanjut dua kemungkinan ini,” ucap Awang.
Sampai tanggal 25 November 2022 pukul 06:00 WIB, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat adanya gempa susulan sebanyak 236 kali dengan magnitudo sekitar 1,2 sampai 4,2 skala richter setelah gempa Cianjur pekan lalu.
“Banyaknya gempa susulan menunjukkan bahwa kompleks batuan di kedalaman sana sedang aktif melakukan kesetimbangan kembali setelah kompleks batuan pertama di dekatnya dipatahkan oleh oleh kekuatan Bumi setara gempa M 5,6,” ujar Awang.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/tech/20221128065602-37-391633/4-fakta-ilmiah-penyebab-gempa-cianjur-sangat-mengerikan