Inilah 4 Alasan Mengapa Tidak Boleh Banyak Mengkonsumsi Mi Instan!
Fakta Nyata – Tahukah kamu bahwa mi instan adalah makanan cepat saji yang paling banyak di konsumsi?
Mi Instan hadir dalam berbagai rasa dan rasanha pun enak sehingga terasa tak membosankan saat menyantapnya. Selain itu, cara penyajian mi instan yang sangat mudah menjadkan makanan ini menjadi primadona kaum milenial yang tidak memiliki banyak waktu luang karena jam kerja.
Walaupun makanan ini terbukti secara klinis tidak boleh dikonsumsi secara berlebih karena dapat menyebabkan berbagai masalah pada kesehatan.
Berikut ini ada 4 alasan mengapa mi instan tidak baik untuk kesehatan.
1. Mengandung lemak jahat
Kandungan lemak jahat yang ada di mi instan tidak baik untuk kesehatan tubuh. Karena di dalamnya mengandung lemak jahat, seperti asam lemak jenuh dan lemak trans.
Zat tersebut bisa meningkatkan kadar kolesterol dalam darah jika dikonsumsi secara berlebih.
Karena seperti yang kita tahu, kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.
2. Susah dicerna
Perlu waktu yang lama untuk tubuh kita mencerna mi instan. Hal ini lah yang dapat membebani proses pencernaan dan juga bisa mengganggu kadar gula darah dan pelepasan insulin.
Tidak hanya itu, kandungan pengawet yang ada dalam mi instan juga dapat memicu penyakit asma, kecemasan, dan diare.
3. Memiliki kandungan garam yang tinggi
Mi instan memiliki kandungan garam yang cukup tinggi. American Journal of Hypertension dalam risetnya tahun 2014 membuktikan, konsumsi garam yang tinggi adalah faktor utama kematian di dunia.
Hal ini disebabkan karena konsumsi garam atau natrium yang berlebihan dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan penyakit jantung.
Dua penyakit tersebut adalah penyakit “silent killer” yang berbahaya.
4. Terbuat dari tepung terigu yang diproses tinggi
Tepung terigu adalah bahan utama sebagian mi instan. Tepung terigu tersebut telah digiling, disuling, dan mengalami proses pemutihan.
Pastinya, bahan yang sudah mengalami pemrosesan tinggi itu akan mengandung nutrisi yang rendah.
Tepung terigu yang sudah mengalami pemrosesan tinggi hanya mengandung kalori kosong. Jadi, jika dikonsumsi berlebihan dapat memicu obesitas dalam tubuh.