Fakta Unik Kerang Tiram dan Proses Terbentuknya Mutiara

Fakta Nyata – Membahas mengenai kerang tentu identik dengan nuansa laut yang erat. Sebab, kerang memang menjadi salah satu hasil produksi dari kekayaan lautan. Kerang tiram memiliki beberapa ciri khusus, yaitu cangkangnya yang pipih dan berkapur, sehingga mudah untuk dikenali.

Selain dikenal sebagai hasil laut yang bisa dikonsumsi, nyatanya mungkin kerang tiram akan mengingatkan pada produksi mutiara yang kerap ditemui. Untuk mengenal kerang ini secara lebih dekat, yuk cari tahu fakta menarik tentang hewan laut satu ini.

1. Tidak Semua Bisa Menghasilkan Mutiara

Banyak dari antara kita yang menganggap kalau semua jenis kerang tiram itu bisa memproduksi dan menghasilkan mutiara. Faktanya, tidak ada jaminan bahwa kerang tiram yang ada di lautan bisa menghasilkan mutiara yang berharga, teman-teman.

Yap! Hal ini karena ada juga jenis kerang tiram yang disajikan sebagai makanan, bukan penghasil mutiara, seperti yang kita kira.

Hanya tiram berjenis pinctada yang masuk ke dalam famili pteriidae lah yang dapat menghasilkan mutiara. Biasanya jenis kerang tiram yang menghasilkan mutiara akan lebih sering ditangkarkan sehingga bisa dipanen secara berkala.

Selain tak semua kerang tiram penghasil mutiara, proses untuk membuat mutiara pun bisa memakan waktu bertahun-tahun.

2. Hanya ada lima spesies tiram yang umum disajikan

Berbicara mengenai hewan laut memang tentu saja memiliki ragam spesiesnya tersendiri. Biasanya spesies ini bisa dibedakan dari karakteristik, hingga lokasi keberadaannya. Itulah mengapa penting untuk memahami jenis tiram tertentu, sehingga bila mengonsumsinya dapat memastikan keamanannya.

Mengutip Element Seafood, ternyata ada sekitar lebih dari 200 spesies tiram yang ada di dunia. Namun, sayangnya hanya 5 spesies saja yang biasa disajikan untuk makanan. Tidak mengherankan, bahwa memang tak disarankan bagi para awam untuk menangkap tiram secara sembarangan dan mengonsumsinya langsung.

3. Kerang Tiram Menentukan Kebersihan Air

Selain menjadi penghasil mutiara, ternyata kerang tiram diketahui juga bisa menjadi indikator kebersihan air, lo.

Hal ini bisa membuat seseorang dapat mengetahui kualitas air melalui keberadaan kerang tiram di dalamnya.

Dilansir dari Sarasota Water Atlas, kerang tiram diketahui bisa melakukan filtrasi secara alami sekitar 30-60 galon air per harinya. Dengan begitu, maka hal inilah yang membuat kualitas air di sekitar kerang tiram biasanya jauh lebih bersih dan baik.

4. Harga fantastis untuk penjualan tiram

Tiram tak seperti jenis seafood atau kerang lain yang bisa dibeli secara mudah. Bahkan terkadang proses pembeliannya memerlukan waktu pemesanan, serta harga yang terbilang tak murah. Itulah yang kemudian menjadi tantangan tersendiri bagi orang-orang yang penasaran mencicipinya.

Melansir Business Insider, membuat lingkungan sekitar tiram tetap aman, serta menangkarkannya membuat jenis kerang ini memiliki harga yang tak murah. Tidak mengherankan bila harganya bisa mencapai ratusan hingga jutaan ribu rupiah, apalagi karena hasil panen tiram biasanya melalui impor.

5. Kerang Tiram Kaya Manfaat

Kerang yang bisa dikonsumsi tak hanya memiliki citarasa lezat, namun kandungan yang terdapat di dalamnya juga baik untuk kesehatan, lo.

Selain tinggi kandungan proteinnya, kerang tiram ini juga kaya zinc yang berfungsi untuk meningkatkan mood dan energi meski aktivitas tinggi. Tak hanya itu, zinc yang banyak terdapat pada kerang tiram ini juga bisa membuat tulang kuat dan menghilangkan jerawat.

O iya, kerang tiram juga bisa meningkatkan kekebalan tubuh sehingga tubuh kita tidak mudah terserang penyakit.

Proses Terbentuknya Mutiara

Proses terbentuknya mutiara dimulai ketika sebuah organisme hidup, seperti tiram mutiara, menerima zat asing atau partikel kecil ke dalam jaringannya. Dalam respons alami terhadap benda asing ini, tiram mulai memproduksi lapisan-lapisan kalsium karbonat dan protein yang membentuk lapisan mutiara di sekitar zat asing.

Seiring waktu, lapisan-lapisan ini terus ditambahkan dan membentuk mutiara. Proses alami ini memakan waktu bertahun-tahun dan melibatkan faktor-faktor seperti suhu, tekanan, kebersihan air laut, serta nutrisi yang tersedia. Oleh karena itu, mutiara yang dihasilkan secara alami sangatlah langka dan berharga.

Namun, saat ini sudah ada teknologi yang memungkinkan manusia untuk memproduksi mutiara secara buatan dengan menggunakan teknik yang disebut kultur mutiara.

Teknik ini melibatkan penyisipan partikel buatan ke dalam tiram dan membiarkannya tumbuh secara alami, sehingga menghasilkan mutiara yang memiliki kualitas dan ukuran yang dapat dikontrol. Meskipun demikian, mutiara yang dihasilkan secara alami tetap menjadi yang paling langka dan berharga di pasaran.