Fakta Unik dari Buah Pisang, Termasuk Buah Tertua di Dunia
Fakta Nyata – Pisang merupakan salah satu buah populer yang banyak dikonsumsi di Indonesia. Selain dimakan langsung, pisang juga sering diolah menjadi berbagai macam camilan. Bukan hanya itu, pisang juga tak jarang diolah menjadi berbagai minuman lezat dan menyehatkan.
Pisang juga kerap diasosiasikan sebagai buah yang membantu kita sewaktu makan obat. Dalam budaya populer, pisang muncul sebagai buah, terutama kulitnya, yang bisa membuat orang terpeleset.
Namun di balik semua itu, ada hal menarik yang belum banyak diketahui orang tentang pisang. Berikut fakta unik pisang, dirangkum dari berbagai sumber, yang membuat kita memandangnya dengan cara berbeda.
Termasuk Buah Tertua di Dunia
Fakta buah pisang yang pertama, disebut sebagai buah tertua di dunia. Pisang dikenal sebagai salah satu buah tertua di dunia yang telah dibudidayakan selama ribuan tahun. Asal-usul pisang diperkirakan berasal dari wilayah Asia Tenggara, khususnya di daerah yang sekarang menjadi Indonesia, Malaysia, dan Filipina, sekitar 7.000 hingga 10.000 tahun yang lalu. Buah ini kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia melalui jalur perdagangan kuno.
Pisang memiliki peran penting dalam sejarah manusia karena tidak hanya menjadi sumber makanan yang kaya akan nutrisi, tetapi juga karena keanekaragaman jenisnya yang sangat tinggi. Selain itu, pisang telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan, seperti gangguan pencernaan dan tekanan darah tinggi, menjadikannya buah yang berharga sepanjang sejarah.
Digolongkan sebagai beri
Mungkin terdengar aneh, pisang yang berbentuk lonjong dan besar itu justru termasuk beri. Umumnya orang membayangkan beri sebagai buah yang bisa dimakan, berukuran kecil, berbentuk bulat, dengan tekstur lembut.
Dalam ilmu botani, buah beri dicirikan memiliki kulit luar, daging buah, dan kulit dalam yang melindungi biji. Selain itu, beri memiliki biji dua atau lebih. Jika hanya satu maka bukan beri. Beri juga berkembang dari satu bunga yang memiliki satu ovarium.
Contoh sempurna beri adalah blueberry dan cranberry. Buah yang termasuk beri selain pisang adalah terong, tomat, anggur, kiwi, dan jeruk. Sementara strawberry dan raspberry justru bukan beri.
Konsumsi Berlebihan Dapat Memicu Kantuk
Konsumsi pisang secara berlebihan dapat memicu sakit kepala dan kantuk. Kondisi tersebut disebabkan oleh asam amino di dalam pisang yang melebarkan pembuluh darah. Rasa kantuk juga diakibatkan oleh tingginya jumlah triptofan yang ditemukan di dalam pisang.
Mengandung radioaktif
Benar bahwa pisang mengandung bahan radioaktif alami, potassium-40. Dalam jumlah sangat besar, pisang bahkan mampu menyalakan alarm pendeteksi bahaya radiasi. Namun, sekali lagi jika itu dalam jumlah sangat besar. Satu buah pisang mengandung radiasi sebesar 0,1 microsievert, jumlah yang sangat aman bagi manusia.
Sebagai perbandingan, agar setara dengan radiasi sinar x saat memeriksakan gigi yang sebesar 5 microsievert, maka butuh 50 buah pisang. Radiasi pisang baru benar-benar berbahaya jika makan seribu buah pisang selama 10 tahun namun, dihabiskan dalam sekali makan.
Ada Lebih dari 1.000 Varietas Pisang
Fakta buah pisang selanjutnya yaitu berkaitan dengan jumlah varietasnya. Keberagaman varietas pisang sungguh mengagumkan, dengan lebih dari 1.000 jenis yang berbeda. Setiap varietas memiliki ciri khas dan kegunaan unik, mulai dari rasa, tekstur, hingga ukuran. Beberapa varietas, seperti pisang Cavendish, populer dikonsumsi langsung, sementara varietas lainnya, seperti pisang raja, sering digunakan dalam masakan tradisional.
Varietas pisang ini tersebar luas di seluruh dunia, ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Di Asia Tenggara, pisang sering dijadikan bahan dalam makanan penutup dan gorengan. Sementara itu, di Amerika Latin, pisang juga digunakan sebagai bahan makanan utama dalam banyak hidangan, seperti patacones dan mofongo.
Budaya penggunaan pisang pun sangat bervariasi. Di beberapa negara, pisang dianggap simbol keberuntungan dan dihormati dalam berbagai upacara. Dengan demikian, keberagaman varietas pisang tidak hanya memperkaya makanan tetapi juga mencerminkan kekayaan budaya di seluruh dunia.
Pohon yang bukan pohon
Kita sering menyebut tanaman pisang sebagai pohon pisang. Namun dalam terminologi tumbuhan, tanaman pisang tidak digolongkan sebagai pohon, tetapi herba. Pisang adalah kerabat jauh jahe.
Perhatikan, tanaman pisang berkembang biak dengan rimpang, punya pelepah daun, batangnya tidak berkayu, dan terus berkembang selama masih bisa menghasilkan anakan. Tanaman pisang sebenarnya adalah herba yang tumbuh tinggi dan besar.
Perdebatan soal Nilai Gizinya
Walaupun populer, ada perdebatan di kalangan ahli gizi terkait nutrisi sebenarnya dari pisang. Banyak pakar yang berpendapat, karbohidrat pada pisang dapat berubah menjadi gula begitu mencapai aliran darah, alih-alih dikonsumsi sebagai makanan diet, kondisi tersebut justru dapat meningkatkan kadar gula darah.
Bisa Meningkatkan Mood
Fakta buah pisang yang terakhir yaitu dikatakan berguna sebagai mood booster. Pisang dianggap sebagai makanan sehat yang dapat meningkatkan mood karena mengandung beberapa nutrisi yang berperan dalam produksi hormon yang mempengaruhi suasana hati. Pisang kaya akan vitamin B6, yang penting untuk produksi serotonin, yaitu neurotransmitter yang dikenal sebagai “hormon kebahagiaan” karena perannya dalam meningkatkan perasaan bahagia dan rileks.
Selain itu, pisang mengandung triptofan, asam amino yang juga membantu meningkatkan kadar serotonin dalam otak. Kandungan magnesium dalam pisang juga berkontribusi pada relaksasi otot dan penurunan kecemasan. Dengan mengonsumsi pisang, seseorang bisa merasakan manfaat ganda, yaitu mendapatkan nutrisi penting sekaligus memperbaiki suasana hati secara alami.