Fakta Nyata Kenapa Drama Korea Start-Up Ngehits

Fakta Nyata – Startup adalah salah satu drama Korea yang digandrungi dan selalu ditunggu oleh para pecinta drama Korea. Startup sendiri mulai tayang di Netflix pada 17 Oktober 2020 dan merampungkan episode terakhirnya.

Dibintangi oleh Bae Suzy, Nam Joo-hyuk, Kim Seon-ho, dan Kang Han-na, Start Up bercerita mengenai perjuangan sebuah perusahaan startup, mulai dari mencari modal, menawarkan ide hingga memasarkan produk agar mampu bersaing di pasaran. Bukan hanya itu, Drama Korea yang satu ini kental dengan kisah percintaan.

6 Fakta Menarik Drama Korea Start Up, Drakor Terbaru Dibintangi Suzy dan Nam Joo Hyuk - Halaman 3 - Tribun Madura

Walaupun kisah yang diceritakan hanyalah fiktif, namun ternyata Startup mampu menarik banyak perhatian. Ini dikarenakan beberapa aspek dalam drama ini dapat dijadikan pelajaran di kehidupan nyata.

Fakta dalam kisah drama Korea Start-Up

Suzy dan Pemain Drama 'Start-Up' Lainnya Berikan Kata Kunci Terkait Storyline Drama - Lingkar Madiun

Sandbox

Kisah ini berawal dari Seo Dal-mi, Nam Do-san, dan Wo In-jae dalam mengembangkan bisnis rintisan untuk dapat lolos masuk ke Sandbox. Sandbox juga digambarkan sebagai lokasi prestisius, maka jangan heran jika para calon pengusaha bahu membahu untuk mendapatkan mentoring, investor, dan kantor gratis untuk mengembangkan usaha rintisan mereka.

Sandbox memang hanya rekaan, dari tampilan dan lokasi adalah rekayasa. Contohnya seperti ruangan saat Dal-mi hadir dalam seminar Sandbox di episode pertama, lokasi itu berada di Robot Land, Incheon.

Lalu lokasi di Pulau Nodul, Seoul adalah bagian luar Sandbox yang terlihat ketika para pemain melintasi jembatan.

Para kru produksi mengubah sedikit bangunan dengan menambahkan logo Sandbox pada bagian atasnya. Bukan hanya itu, setting lokasi di Oil Tank Culture Park di Mapo-gu, Seoul, adegan yang menunjukkan bagian depan Sandbox.

Dukungan Pemerintah Korea

Ada salah satu adegan di episode awal Startup yang menunjukan saat Nam Do-san melihat kliping berita berisi dukungan pemerintah Korea Selatan dalam pengembangan bisnis rintisan.

Klipingan tersebut memang benar adanya, karena s pemerintah Korea Selatan memberikan dana sebesar 1 triliun won atau Rp13 triliun untuk pengembangan startup.

Pemerintah Korea Selatan juga menerapkan kebijakan fiskal yang mendukung, pengurangan pajak pendapatan investasi dan pembebasan pajak, juga menyuburkan ekosistem startup.

Lomba Artificial Intelligence (AI)

Dalam drama Startup ini kerap mempetunjukan mengenai bagaimana menggambarkan persaingan di kalangan start up pemula.

Pada dunia nyata, lomba-lomba dan persaingan sejanis ini memang ada. Di Korea Selatan bahkan menyelenggarakan K-Startup 2020, dimana membuka partisipasi besar-besaran para startup di bidang kecerdasan buatan, logistik, bioteknologi, robotika, dan lainnya.

Acara yang diselenggarakan ini juga mendatangkan startup dari kawasan Asia seperti India, Sri Lanka, Israel, Jordania, Turki, Azerbaijan, Nepal, Pakistan, Uni Emirat Arab, Uzbekistan, dan Palestina.

Tren Startup di Korea Selatan

Dalam drama ini menceritakan tentang bagaimana bisnis rintisan diminati oleh anak-anak muda di sana. Tak sedikit pula anak-anak muda yang berlomba untuk menjadi CEO.

Semua ini berdasarkan kisah nyata, dimana Soeul diproyeksikan menjadi lokasi penting dari industri startup global. Riset Firma CB Insight menyebut bahwa Korea Selatan menjadi rumah bagi 11 startup unicorn atau startup dengan nilai lebih dari US$ 1 miliar.

Bunuh diri

Pada salah satu episode dalam Start-up menceritakan bagaimana kisah menyedihkan yang terjadi, dimana Kim Yong-san (Kim Do-wan) yang merupakan salah satu pendiri Samsan Tech memiliki trauma karena kehilangan kakaknya yang juga pelaku startup.

Diceritakan bahwa kakak Yong-san tak sanggup menahan depresi karena gagal dalam sesi Demo Day saat menjadi bagian dari Sandbox.

Oleh sebab itu, kakak Yong-san pun memilih mengakhiri hidupnya yang kemudian menjadi dendam dalam diri Yong-san untuk menjadi pelaku startup.

Kasus dalam cerita ini menjadi gambaran tentang tingginya angka bunuh diri anak-anak muda di Korea Selatan. Korea Herald menyebutkan jika bunuh diri adalah penyebab nomor satu anak muda korea harus kehilangan nyawa.

Bukan hanya itu, The Guardian juga pernah menulis, contoh nyata depresi yang dialami artis Korea Selatan yang masih berusia sangat muda.