Fakta Nyata Film Horor “Do You See What I See”

Fakta Nyata – Nama podcast horor Do You See What I See milik Mizter Popo semakin menjulang, apalagi sejak salah satu cerita podcast-nya diangkat menjadi film layar lebar oleh MD Pictures dan Pichouse Films dengan judul Do You See What I See: Cerita Horor #64 First Love.

Cerita ini mungkin menjadi cerita Do You See What I See terseram—kisah pacaran dengan sosok pocong. Siapa yang sangka akan ada manusia yang jatuh cinta dengan pocong? Selain menyajikan cerita yang unik, film ini juga memiliki fakta-fakta menarik dalam proses pembuatannya. Kita simak langsung apa saja fakta film yang menjadi sorotan dalam film ini.

Kisah Nyata Pacaran dengan Pocong dari Podcast Horor Do You See What I See

Kisah ini merupakan kisah nyata yang diangkat dari podcast horor Do You See What I See episode 64 berjudul First Love. Menceritakan Mawar yang jatuh cinta dengan sosok pocong bernama Restu. Mawar belum pernah berpacaran sebelumnya, tapi ketika bertemu dengan Restu, perilakunya mulai berubah secara drastis. Mawar merasa bahwa cinta pertamanya adalah Restu dan sampai kapanpun, Mawar akan tetap bersama Restu.

1. Membuat lubang sedalam 4 Meter untuk adegan di kuburan

Dalam pembuatan adegan di kuburan dalam film “Do You See What I See”, tim produksi harus membuat lubang sedalam 4 meter untuk menampung empat orang pemain dan kru yang terlibat dalam proses pengambilan gambar.Lubang ini tidak hanya berfungsi sebagai bagian dari set, tetapi juga harus memenuhi standar keselamatan yang ketat untuk semua orang yang terlibat.

Pembuatan lubang sedalam itu membutuhkan kerja tim yang koordinatif dan presisi yang tinggi, memastikan bahwa adegan yang direkam memiliki nuansa horor yang tidak biasa, tanpa mengorbankan keselamatan siapa pun.

2. 3 Kali Ganti Penulis Naskah

Yang paling makan waktu dalam proses produksi Do You See What I See, menulis naskah. Melansir dari Liputan6.com, Awi Suryadi mengaku 3 kali ganti penulis naskah sampai mendapat formula yang pas.

“Kami ganti penulis naskah 3 kali. Yang pertama dan kedua penulis naskahnya cowok. Saya merasa enggak dapat feel dan perspektif perempuan dalam naskahnya. Barulah di penulis naskah ketiga saya klik. Ternyata yang bikin Lele Leila, ya sudah,” akunya.

3. Vey Asli Masih Hidup

Ternyata, karakter Vey yang asli masih hidup dan sudah menonton film Do You See What I See ini di bioskop. Ketika ditanya bagaimana pengalaman menonton kisah sahabatnya, Mawar, yang jatuh cinta dengan sosok pocong dan perjuangannya menyadarkan Mawar kembali, Vey sampai speechless. Bahkan, ia sempat menangis saat menonton.

4. Pengambilan gambar di kuburan selama 6 hari di malam hari

Para pemain film “Do You See What I See” melakukan pengambilan gambar di kuburan selama enam hari, dan semuanya dilakukan di malam hari. Pengambilan gambar di lingkungan yang gelap dan mencekam seperti kuburan tentu menambahkan nuansa horor yang mendalam pada film ini.

Para pemain harus juga basah-basahan, dan menghadapi tantangan yang intens selama proses pengambilan gambar, menciptakan suasana yang autentik dan memukau bagi penonton. Dengan dedikasi dan komitmen yang tinggi, pengambilan gambar di kuburan ini menjadi salah satu momen menarik dalam pembuatan film ini.

5. Awi Suryadi Ingin Mengawinkan Genre Drama dan Horor

Awalnya, Awi Suryadi ingin menggarap film dengan genre drama, tapi ketika mendapat tawaran untuk menggarap Do You See What I See First Love, Awi langsung tertarik, karena ia berhasil mengawinkan genre drama dan horor sekaligus. Awi Suryadi dikenal sebagai sutradara yang memang sudah expert dalam film horor. Track record-nya menggarap film box office KKN di Desa Penari dan Kisah Tanah Jawa Pocong Gundul.

Oleh karena itu, film Do You See What I See: Cerita Horor #64 First Love sangat tepat untuk Awi Suryadi, karena keinginannya menggabungkan genre drama dengan horor berhasil. Film ini bukan hanya meng-highlight segi horor, tapi juga drama yang ditampilkan dari kisah cinta Mawar dan Restu.