6 Fakta UNIFIL, Pasukan Penjaga Perdamaian di Libanon
Fakta Nyata – United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) mendapat serangan dari Israel yang melakukan invasi ke Lebanon, menurut keterangan PBB. Tank-tank Israel juga dilaporkan menerobos gerbang pangkalan UNIFIL pada akhir pekan.
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menyebut serangan terhadap pasukan penjaga perdamaian PBB merupakan pelanggaran hukum internasional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang. Dilaporkan sudah ada belasan personel UNIFIL terluka akibat serangan Israel.
Namun, Israel sendiri membela tindakannya dengan mengklaim bahwa Hizbullah beroperasi di daerah dekat pos UNIFIL. Berikut adalah kiprah dan fakta tentang UNIFIL dikutip dari sejumlah sumber resmi.
1. Dibentuk setelah invasi pertama Israel di Lebanon pada 1978
UNIFIL, Pasukan Sementara PBB di Lebanon, dibentuk oleh Dewan Keamanan PBB setelah invasi pertama Israel di Lebanon pada 1978. Tugasnya adalah memastikan penarikan pasukan Israel dari negara tersebut, memulihkan perdamaian dan keamanan internasional. Serta membantu pemerintah Lebanon dalam memulihkan otoritas efektifnya di wilayah tersebut.
Pada Juni 1982, Israel kembali menginvasi Lebanon untuk kedua kalinya dan mendirikan zona keamanan di dalam negara tersebut, yang bertahan hingga penarikan pasukan Israel pada 2000.
Kemudian di tahun itu, UNIFIL menetapkan Garis Biru, yaitu wilayah sepanjang 120 kilometer di Lebanon selatan untuk memastikan penarikan lengkap pasukan Israel. Garis ini berfungsi sebagai perbatasan de facto antara kedua negara, mengingat Lebanon dan Israel masih memiliki sengketa perbatasan. Pasukan UNIFIL juga bertugas memantau pelanggaran perbatasan dan menjaga keamanan wilayah tersebut, yang mencakup basis-basis Hizbullah.
2. Tugas UNIFIL
DK PBB menguatkan legitimasi dan tugas UNIFIL melalui Resolusi Nomor 1701 yang disahkan demi mengakhiri Perang Lebanon antara Israel dan Hizbullah tahun 2006.
Tugas utama UNIFIL untuk memastikan berhentinya peperangan di Lebanon selatan serta penarikan pasukan Israel dari kawasan itu, dan menjamin akses kemanusiaan serta pemulihan keamanan. Kemudian membantu pemerintah dan angkatan bersenjata Lebanon memulihkan otoritas mereka di kawasan itu.Tugas UNIFIL
DK PBB menguatkan legitimasi dan tugas UNIFIL melalui Resolusi Nomor 1701 yang disahkan demi mengakhiri Perang Lebanon antara Israel dan Hizbullah tahun 2006.
Tugas utama UNIFIL untuk memastikan berhentinya peperangan di Lebanon selatan serta penarikan pasukan Israel dari kawasan itu, dan menjamin akses kemanusiaan serta pemulihan keamanan, lalu membantu pemerintah dan angkatan bersenjata Lebanon memulihkan otoritas mereka di kawasan itu.
3. Bukan Pasukan Militer atau Tentara Perang
Para pasukan penjaga perdamaian mungkin saja pernah menjadi tentara di negara asal mereka. Namun, dalam misi penjaga perdamaian, mereka tidak terlibat dalam pertempuran. Dilansir dari Al Jazeera, pasukan penjaga perdamaian harus tetap netral dan hanya dapat hadir dengan persetujuan negara tempat mereka ditugaskan.
4. Memiliki lebih dari 10 ribu personel
UNIFIL memiliki lebih dari 10 ribu personel yang berasal dari 50 negara. Sebagian besar dari mereka adalah tentara di negaranya masing-masing.
Indonesia, Italia, India, Nepal, Ghana, dan Malaysia merupakan negara yang paling banyak menyumbang pasukan untuk UNIFIL. Spanyol, China, Irlandia, dan Prancis juga mengirim banyak pasukan. Beberapa negara hanya menyumbang satu pasukan, seperti Inggris, Peru dan Nigeria.
Pasukan penjaga perdamaian ini beroperasi di wilayah seluas 1.061 km² antara Garis Biru dan Sungai Litani di Lebanon selatan. UNIFIL memiliki 50 posisi, dengan kantor pusatnya berada di Naqoura, di barat daya negara tersebut.
5. UNIFIL tidak terlibat dalam pertempuran
Dalam upaya menjaga perdamaian di sepanjang Jalur Biru, otoritas Israel dan Lebanon diwajibkan untuk memberikan pemberitahuan terlebih dahulu kepada UNIFIL mengenai segala kegiatan yang akan dilakukan di sekitar wilayah tersebut. Protokol ini membantu UNIFIL memantau dan mengelola wilayah perbatasan yang sensitif dengan lebih efektif.
Sebagai misi penjaga perdamaian, UNIFIL tidak terlibat dalam pertempuran. Namun, pasukan ini dapat menggunakan kekuatan dalam situasi tertentu, termasuk untuk membela diri, melindungi warga sipil yang menghadapi ancaman kekerasan yang mendesak, serta melindungi fasilitas dan peralatan personel PBB.
Mandat UNIFIL diperbarui setiap tahun oleh Dewan Keamanan PBB atas permintaan Lebanon. Dewan Keamanan baru-baru ini memperpanjang mandat tersebut hingga 31 Agustus 2025.
6. Dukungan dunia
Serangan Israel kepada UNIFIL sontak mendapat kecaman dunia. Pada 12 Oktober, 34 negara yang berkontribusi di badan PBB itu mengeluarkan pernyataan bersama untuk mendesak semua pihak menghormati UNIFIL dalam menjaga perdamaian dan memastikan perlindungan bagi pasukan penjaga perdamaian PBB.
DK PBB pada 14 Oktober kembali mendesak berbagai pihak, termasuk Israel, untuk menghargai peran UNIFIL di Lebanon selatan.
Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric menegaskan serangan terhadap UNIFIL merupakan pelanggaran hukum internasional dan kejahatan perang.