Fakta Menarik Taman Nasional Lorentz

Fakta Nyata – Papua adalah pulau paling timur Indonesia yang memiliki keindahan alam dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa. Karena keragaman sumber daya alamnya, pulau yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini ini memiliki 27 konservasi alam. Salah satu konservasi alam yang berada di tanah Papua adalah Taman Nasional Lorentz.

Nama Taman Nasional ini diambil dari seorang Penjelajah asal Belanda, Hendrikus Albertus Lorentz, yang melewati daerah tersebut pada tahun 1909 yang merupakan ekspedisinya yang ke-10 di Taman Nasional ini. Taman nasional ini menjadi habitat 1.200 tumbuhan berbunga, 123 spesies mamalia, 411 spesies burung, dan 150 spesies reptil dan amfibi.

Satwa endemik yang menjadi bintang di taman nasional ini antara lain kanguru pohon, kasuari, cendrawasih ekor panjang, burung puyuh, babi duri moncong panjang dan pendek, serta kuskus. Temukan fakta-fakta lain mengenai Taman Nasional Lorentz melalui artikel ini.

Taman nasional terluas di Asia Tenggara

Taman nasional yang dihuni oleh ribuan spesies fauna ini merupakan taman nasional terluas di Asia Tenggara, dengan luas mencapai 2,350 ribu hektar. Di dalam area seluas itu, kamu bisa menemukan hutan tropis, tundra hingga gletser. Karena areanya yang begitu luas, masih banyak tempat yang belum dijelajahi dan dipetakan oleh manusia. Nggak heran jika Taman Nasional Lorentz masih dihuni oleh begitu banyak ragam fauna dan flora endemik yang belum sempat diidentifikasi.

Meliputi 10 Kabupaten

Dikutip dari situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, area Taman Nasional Lorentz ini meliputi 10 kabupaten di Papua. 10 kabupaten itu yakni, Kabupaten Mimika, Kabupaten Paniai, Kabupaten Intan Jaya, Kabupaten Puncak, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Lanny Jaya, Kabupaten Jaya Wijaya, Kabupaten Yahukimo, Kabupaten Ndua, dan Kabupaten Asmat.

Kawasan ini membentang di sepanjang gletser khatulistiwa di jajaran pegunungan tinggi Asia Tenggara.

Punya Satu-satunya Gletser Tropis di Indonesia

Taman Nasional Lorentz merupakan salah satu di antara tiga kawasan di dunia yang mempunyai gletser di daerah tropis. Gletser tropis di Taman Nasional Lorentz juga merupakan satu-satunya di Indonesia.

Gletser tropis di Taman Nasional Lorentz terletak di Puncak Jaya atau Piramida Carstensz mempunyai ketinggian 4.884 mdpl.

Puncak Jaya merupakan puncak tertinggi yang menjadi bagian dari dari Pegunungan Barisan Sudirman Jayawijaya.

Jadi situs warisan dunia UNESCO

Pada tahun 1999, tepatnya di tanggal 4 Desember, UNESCO menetapkan Taman Nasional Lorentz sebagai situs warisan dunia. Itu artinya, sudah 20 tahun taman nasional tersebut dilindungi. Bahkan, 2 tahun sebelumnya, kawasan ini sudah dijadikan sebagai taman nasional. Mengutip dari situs resmi UNESCO, meski menjadi situs warisan dunia UNESCO, otoritas Taman Nasional Lorentz tetap di bawah Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan, Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup RI. Tenang saja, walau dilindungi, kamu juga bisa berkunjung ke sini.

Dihuni oleh berbagai suku

Taman Nasional Lorentz yang begitu luas juga menjadi rumah bagi beberapa suku di sana, seperti Suku Asmat, Suku Nduga, Dani Barat, Suku Amungme dan Suku Sempan. Bahkan, kemungkinan masih ada kelompok masyarakat yang tinggal di dalam hutan belantara. Salah satu karya yang dikenal dari komunitas di sana adalah Noken, yaitu anyaman tas yang terbuat dari serat pohon dan daun.

Terletak di Antara 2 Lempeng Benua

Menurut situs Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Taman Nasional Lorentz terletak di antara dua lempeng benua yang saling bersinggungan. Yakni Lempeng Australia dan Lempeng Pasifik.

Hal itu menyebabkan kawasan Taman Nasional Lorentz mengalami proses pembentukan gunung yang berlangsung secara terus menerus dan juga pahatan besar yang disebabkan oleh terjadinya proses glasiasi dan penambahan garis pantai yang membentuk kawasan dataran rendah.

Proses tersebut juga menyebabkan tingkat endemisme yang tinggi didalam kawasan yang sebagian besar masih ditutupi hutan tropis ini.