Alternatif Dari Pembalut Disposable, Inilah 3 Fakta Menstrual Cup Yang Ramah Lingkungan

Fakta Nyata – Saat perempuan masih remaja, mereka mulai mendapatkan perubahan tubuh akibat pubertas. Salah satu perubahan tubuh yang umum didapatkan oleh seorang wanita adalah menstruasi. Menstruasi sendiri merupakan suatu kondisi dimana dinding rahim meluruh sehingga mengeluarkan darah melalui vagina setiap bulannya.

Menstruasi sendiri menjadi salah satu tanda seorang perempuan beranjak dewasa karena mengalami kematangan dalam organ reproduksinya. Untuk menampung darah haid, wanita bisa menggunakan pembalut ataupun tampon. Namun pembalut dan tampon merupakan barang yang hanya bisa sekali pakai dan terbuat dari bantalan kapas dan kain yang lembut, sehingga membuat pembalut dan tampon tidak ramah lingkungan.

Untuk mengatasi hal tersebut, saat ini sendiri sudah muncul inovasi terbaru untuk masalah menstruasi wanita, inovasi tersebut yakni menstrual cup. Nama menstrual cup sendiri masih terdengar asing bagi wanita Indonesia. Hal ini disebabkan karena selain wanita Indonesia lebih akrab dengan penggunaan pembalut, penggunaan menstrual cup juga masih dianggap tabu dan berbahaya karena dianggap akan merusak selaput dara bagi yang masih perawan.

Tentunya fakta diatas masih menjadi perdebatan karena selaput dara sangat elastis dan setiap wanita memiliki jenis selaput dara yang berbeda. Sehingga seharusnya wanita tidak perlu khawatir terhadap penggunaan menstrual cup. Untuk belajar lebih lanjut mengenai menstrual cup, berikut ini merupakan 3 fakta menstrual cup yang wajib diketahui. 3 fakta tersebut yakni :

 

1. Menstrual cup tidak menyerap tetapi menampung darah haid

Menstrual cup memiliki fungsi yang berbeda dari pembalut ataupun tampon. Hal ini disebabkan karena pembalut ataupun tampon yang terbuat dari kain dan kapas, berfungsi untuk menyerap darah haid yang menetes/mengalir. Sedangkan menstrual cup terbuat dari bahan dasar silikon/latex yang penggunaannya dimasukkan ke dalam vagina, sehingga membuat menstrual cup bisa menampung darah haid di dalam wadahnya.

2. Dapat dicuci dan digunakan kembali

Penggunaan menstrual cup juga dianggap lebih praktis dan ramah lingkungan. Hal ini disebabkan karena bahan dasarnya yang terbuat dari silikon/latex, membuat menstrual cup bisa digunakan berkali-kali dan hanya perlu dicuci bersih saja menggunakan sabun. Menstrual cup dapat digunakan selama 3 sampai 4 tahun, sehingga jika kita menggunakan menstrual cup artinya kita juga sedang mengurangi sampah pembalut dan tampon.

 

3. Memiliki daya tampung banyak dan bisa digunakan sampai 12 jam

Saat masa menstruasi sedang deras-derasnya, kita perlu menggantinya beberapa kali dalam sehari karena pembalut akan bocor jika terlalu penuh menyerap darah haid. Hal ini tentunya sangat merepotkan untuk dilakukan selama seminggu dalam sebulan. Belum lagi aroma tidak sedap yang dikeluarkan dari darah haid yang tersimpan dalam pembalut, membuat kita tidak nyaman saat menggunakan dan membuangnya.

Menstrual cup memberikan pengalaman yang berbeda dibandingkan dengan pembalut biasa. Menstrual cup tidak perlu dikosongkan isinya terus menerus, bahkan menstrual cup bisa digunakan selama 6 sampai 12 jam. Penggunaan menstrual cup ini tergantung banyaknya darah menstruasi yang sedang keluar pada saat pemakaian.

Menstrual cup tentunya lebih praktis dibandingkan dengan penggunaan pembalut, karena kita tidak perlu pergi ke kamar mandi untuk mengganti pembalut yang sudah penuh. Menstrual cup sendiri dapat menampun cairan sebanyak 1 ons, yang artinya daya tampung menstrual cup 2x lebih banyak dibandingkan dengan darah haid yang mampu diserap oleh pembalut ataupun tampon.