9 Fakta Menarik Tentang Pesawat dan Pilot, Salah Satunya Alasan Warna Pesawat Selalu Putih

Fakta Nyata – Pesawat kerap dipilih sebagai salah satu moda transportasi andalan untuk bepergian ke berbagai destinasi. Pasalnya, selain dapat menghemat waktu, pesawat juga memberikan kenyamanan selama perjalanan.

Enggak hanya jadi teman traveler di perjalanan, ternyata pesawat terbang memiliki beberapa fakta menarik yang jarang diketahui, lho.

Penasaran apa saja? Yuk, kencangkan sabuk pengaman, duduk dengan tegap, dan simak fakta menarik tentang pesawat dan pilot berikut ini.

1. Pesawat telah dirancang untuk siap menerima sambaran petir

Pernah merasa takut atau khawatir jika pesawat yang kamu tumpangi tersambar petir? Faktanya, pesawat memang pernah tersambar petir seenggaknya setahun sekali. Nah, sebelum kamu panik, kamu harus tahu bahwa rekayasa yang cermat telah membuat pesawat mampu menahan sambaran petir.

Bagian logam dan sistem perlindungan terhadap petir pada badan pesawat mencegah terjadinya penumpukan listrik. Menurut Prof. John Hansman, profesor Aeronautics and Astronautics di MIT, badan pesawat (badan utama pesawat) dibangun sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai pelindung hantaran listrik.

Sehingga saat petir menyambar, voltase mengalir di bagian luar pesawat dan menjauhkannya dari penumpang, sebelum perlahan-lahan menghilang di bagian ekor.

2. Jendela Pesawat Awalnya Berbentuk Persegi

Bentuk persegi pada jendela pesawat masa lampau menunjukkan, bahwa sudut-sudutnya mudah tertekan. Kemudian semakin melemah dampak tekanan udara saat di ketinggian. Setelah beberapa penerbangan dan tekanan berulang, jendela persegi akan pecah karena tekanan. Sejak hal itu diketahui, jendela melengkung pun diciptakan untuk menahan tekanan internal sehingga membuat pesawat saat ini lebih aman dari sebelumnya.

Nah, buat yang suka duduk di pesawat sambil memandang ke luar jendela, ketahuilah bahwa jendela yang berbentuk bundar bukan sekadar estetika, tetapi juga untuk keselamatan.

3. Pesawat Mempunyai Klakson

Sama seperti kendaraan lainnya, pesawat ternyata juga memiliki klakson, lho. Namun, klakson di pesawat tidak digunakan pilot untuk memberi tahu pesawat lain di udara ataupun menakuti burung.

Klakson ini hanya akan terdengar ketika pesawat sedang diam di darat. Contohnya ketika teknisi sedang memeriksa suatu hal di ruang kokpit dan ia ingin menarik perhatian kru lain yang berada di luar pesawat.

4. Pintu pesawat tidak bisa dibuka saat mengudara

Tipe pintu pesawat adalah menyumbat dari dalam ke luar dan bagian dalam pintu lebih besar daripada bagian luarnya. Melansir Simple Fyling, bagian dalam kabin pesawat memiliki tekanan yang jauh lebih tinggi daripada udara di luar. Hal inilah yang membuat pintu pesawat sangat sulit untuk dibuka ketika pesawat sedang mengudara.

Selain adanya tekanan tinggi, ada juga mekanisme keamanan lainnya. Seperti baut pengunci yang berfungsi menjaga pintu tetap tertutup rapat, baut ini berada di dalam struktur pintu. Baut ini hanya dapat dinonaktifkan dengan izin dari kokpit. Dengan demikian, penumpang tidak akan dapat menonaktifkannya begitu saja selama penerbangan.

5. Suhu di Pesawat Sangat Dingin

Saat naik pesawat kamu tentu merasakan bahwa suhu di dalam pesawat begitu dingin, terutama saat pesawat sudah berada di atas 30.000 kaki. Ternyata ada alasan kenapa suhu pesawat dibuat sangat dingin.

Hal ini dimaksudkan agar penumpang tidak kekurangan oksigen yang menyebabkan hipoksia, yaitu gangguan saat jaringan tubuh kekurangan suplai oksigen.

Hipoksia adalah hal yang umum menyerang penumpang pesawat. Nah, ternyata kabin dengan temperatur hangat dan tekanan udara tinggi dapat memperparah kondisi ini. Untuk itulah temperatur di kabin pesawat dibuat lebih rendah atau lebih dingin daripada suhu ruangan.

6. Pilot dan Co-pilot Mengonsumsi Makanan Berbeda

Selanjutnya yang tak banyak orang tahu adalah makanan yang dikonsumsi kapten pilot maskapai penerbangan dan co-pilot selama bertugas ternyata berbeda. Bukan tanpa maksud, melansir Simple Flying, hal ini bertujuan untuk berjaga-jaga jika satu makanan terkontaminasi sehingga kapten pilot atau co-pilot masih bisa mengambil alih tugas penerbangan.

Hal ini dilakukan demi lancarnya penerbangan dan keselamatan seluruh penumpang. Kebanyakan pilot juga berusaha menghindari makan makanan yang bisa memicu gangguan pencernaan. Sambal atau ikan mentah termasuk makanan yang mereka hindari ketika sedang mengudara.

7. Kamu Tetap Bisa Menjadi Pilot Meski Memakai Kacamata

Kamu atau orang terdekat bermimpi menjadi pilot, tetapi merasa sulit karena bermata empat alias memakai kacamata? Nah, ada kabar baik nih! Berdasarkan standar medis Otoritas Penerbangan Sipil Malaysia, kamu dapat mengemudikan pesawat selama penglihatan jauh dapat diperbaiki dengan bantuan kacamata atau lensa kontak.

Meski buta warna, faktanya kamu juga masih bisa menerbangkan pesawat. Namun, ini tergantung pada seberapa parah kebutaan warna kamu, termasuk warna apa yang bisa dan nggak bisa kamu bedakan, ya.

8. Indra Perasa Tidak Bekerja Secara Optimal

Pernah bertanya-tanya nggak, kenapa makanan di pesawat umumnya terasa hambar dan nggak menggugah selera? Ternyata, itu bukan sepenuhnya kesalahan yang masak alias koki, tetapi lebih berkaitan dengan organ indra perasa kamu sendiri.

Saat pesawat naik hingga 30.000 kaki, tekanan kabin akan turun dan kelembapan berkurang secara signifikan. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan kepekaan pada indra pengecap kamu, baik manis dan asin berkurang hingga 30 persen.

Salah satu cara untuk mengatasinya, pihak maskapai harus mempertimbangkan kondisi di dalam kabin saat menyiapkan makanan di dalam pesawat, termasuk seringkali berarti menambahkan lebih banyak garam dan bumbu untuk meningkatkan rasanya.

9. Alasan Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Pernahkah terlintas di benakmu kenapa sebagian besar pesawat terbang berwarna putih? Kalau kamu perhatikan lagi, hampir semua maskapai komersial memberikan dominasi warna putih pada armada yang mereka gunakan.

Salah satu alasan kenapa warna putih dipilih adalah, warna tersebut dianggap bisa membuat badan pesawat tetap dingin. Apalagi, pesawat terbang menghabiskan sebagian besar waktunya di bawah sinar matahari.

Penggunaan warna putih pada pesawat juga memberikan kemudahan bagi pihak maskapai untuk mendeteksi kerusakan pada permukaan pesawat. Karena retakan, penyok, guratan, atau kebocoran minyak menyisakan jejak warna yang lebih gelap daripada warna badan pesawat. Selain itu, warna putih juga dianggap tidak cepat luntur dan bisa menghindari pesawat dari serangan burung.