4 Fakta Mengenai Hancurnya Kota Pompeii Italia

Fakta Nyata – Apa kalian pernah mendengar tentang Kota Pompeii? Atau mungkin pernah mendengar tentang letusan Gunung Vesuvius?

Kisah tentang hancurnya Kota Pompeii di Italia akibat letusan gunung Vesuvius dan abu erupsinya pasti sudah sering kita dengar.

9 Fakta di Balik Hancurnya Kota Pompeii di Italia

Akibat erupsi yang terjadi tahun 79 Masehi tersebut, Kota Pompeii hancur dan lenyap. Bukan hanya itu seluruh warga kota tersebut pun tewas terkubur abu.

Kini, Kota Pompeii sudah berhasil digali oleh para arkeolog. Dan reruntuhan kuno ini juga sukses menarik keingintahuan banyak turis.

Bukan hanya turis yang penasaran, namun para ilmuwan pun banyak yang ingin tahu lebih jauh soal bencana yang yang terjadi di Pompeii akibat letusan Gunung Vesuvius ini.

Kira-kira, fakta apa saja yang bisa kita ketahui dari Kota Pompeii ini? Berikut ulasannya

1. Peringatan kepada penduduk

Image result for kota pompeii

Dikutip dari buku Pompeii: An Archaeological Guide, pada saat peristiwa itu terjadi, penduduk tengah berada di  perayaan multi-day di bulan Augustus. Lebih parahnya lagi, pada hari sebelum letusan, yaitu 23 Agustus adalah Vulcanalia, festival dewa Vulcan (dewa api dan gunung berapi).

Sebenarnya, para penduduk di Pompeii sudah mendapat peringatan bahwa Gunung Vesuvius akan meletus. Gunung Vesuvius pun sudah memberikan tandaakan terjadi letusan. Tanda tersebut antara lain, ada asap yang muncul, gempa bumi kecil, atau paling tidak ada suara gemuruh.

Namun, karena perayaan Vulcanalia, para penduduk menafsirkan tanda-tanda tersebut sebagai pertanda baik dari dewa, bukan sebagai peringatan untuk melarikan diri.

2. Terjadinya cuaca aneh

9 Fakta di Balik Hancurnya Kota Pompeii di Italia

Sebelum peristiwa itu terjadi, Perspecta Weather mengatakan, pada bulan Agustus, di bagian Italia, angin bertiup ke arah barat daya. Ini berarti, jika terjadi letusan, awan abu dan gas dari gunung berapi tidak akan tertiup ke arah Pompeii. Dan mungkin banyak orang yang akan selamat.

Yang terjadi bukanlah demikian, hari itu angin bertiup ke barat laut, dimana langsung menuju Pompeii.

Karena abu dan gas dari gunung berapi ini, masyarakat Pompeii kesulitan bernapas, dan banyak dari mereka yang tidak dapat melarikan diri.

Sebenarnya, Pompeii berada di teluk, bisa saja mereka mencoba melarikan diri dengan kapal. Namun, mereka tidak dapat melarikan diri karena cuaca yang aneh.

3. Ketakutan masyarakat sebelum meninggal

Image result for kota pompeii

Kematian masyarakat Pompeii saat peristiwa meletusnya Gunung Vesuvius, dapat terlihat dari  sisa-sisa kerangka mereka. Dari kerangka mereka, terlihat dengan jelas ketakutan di wajah mereka sebelum kematiannya.

Pada awal 1800-an, ketika kerangka-kerangka Pompeii digali, para arkeolog menemukan jika kerangka tersebut terbalut abu yang padat.

Para penggali melihat wajah para korban yang mengalami emosional di saat-saat terakhir kehidupan mereka.Banyak kerangka yang ditemukan sedang berkumpul bersama, ada juga beberapa pasangan yang saling berpelukan.

Ada pula kerangka bocah lelaki berusia 4 tahun yang ketakutan dan bayi tertidur di pangkuan ibunya.

Bukan hanya manusia, namun juga ada kerangka binatang, termasuk seekor anjing yang menggeliat-geliat seolah-olah sangat kesakitan.

4. Saksi di balik tragedi Pompeii

Image result for kota pompeii

Satu-satunya saksi mata terkait tragedi Pompeii adalah Pliny the Younger. Saat itu, Pliny berusia 18 tahun dan tinggal di seberang teluk di Misenum. Paman Pliny yang adalah orang penting, pergi ke Pompeii untuk menyelamatkan para korban.

Pliny dan ibunya pun melarikan diri dari kota mereka. Mereka meninggalkan rumah karena gempa bumi yang terjadi dan membuat tempat tinggal mereka tak aman.

Paman Pliny pun akhirnya meninggal di Pompeii, ia tidak mampu menyelamatkan siapa pun, bahkan dirinya sendiri.