Simak Fakta Menarik Film Mission: Impossible – The Final Reckoning

Fakta Nyata – Setelah hampir tiga dekade membintangi franchise film aksi paling ikonik di Hollywood, Tom Cruise akhirnya menutup petualangan Ethan Hunt lewat Mission: Impossible – The Final Reckoning. Film ini jadi momen pamungkas bagi para penggemar setia yang sudah mengikuti kisah agen IMF sejak 1996

The Final Reckoning melanjutkan misi Ethan Hunt bersama timnya menghentikan skenario berbahaya Entity, AI canggih yang berusaha membangun peradaban baru di dunia. Film ini masih dibintangi Tom Cruise yang kembali menggandeng Christopher McQuarrie sebagai sutradara dan penulis naskah. Sederet bintang juga ikut bergabung, seperti Hayley Atwell, Simon Pegg, Ving Rhames, hingga Angela Bassett.

Penasaran ada kejutan apa saja di balik produksi filmnya? Berikut fakta menarik Mission: Impossible – The Final Reckoning yang wajib kamu tahu sebelum nonton di bioskop.

Aksi Terjun Tom Cruise yang Legendaris

Siapa yang masih meragukan komitmen Tom Cruise buat totalitas di setiap adegan berbahaya? Di film ini, aktor kelahiran 1962 tersebut unjuk gigi lagi tanpa stuntman, bahkan levelnya lebih ekstrem dari sebelumnya.

Salah satu adegan paling gila yaitu saat Cruise melakukan wing-walking di atas pesawat biplane era 1940-an. Bukan efek CGI, ini beneran dilakukan di udara terbuka, dengan kecepatan terbang di atas 120 mph, melintasi Pegunungan Drakensberg, Afrika Selatan.

Adegan ikonik ini jadi bukti nyata bahwa Mission: Impossible nggak main-main dalam urusan pengalaman sinematik yang autentik dan menegangkan.

The Final Reckoning menjadi film termahal sepanjang seri Mission: Impossible

Sudah menjadi hal lumrah bila seri Mission: Impossible memakan anggaran produksi yang selangit. Film Mission: Impossible – Dead Reckoning Part One (2023) saja menghabiskan dana hingga 300 juta dolar Amerika Serikat (Rp4,9 triliun). Namun, rekor ini tampaknya akan segera tersalip oleh Mission: Impossible – The Final Reckoning yang mencatatkan anggaran produksi yang sangat mencengangkan.

Dilansir Screen Rant, Mission: Impossible – The Final Reckoning memiliki bujet produksi berkisar 400 juta dolar Amerika Serikat (Rp6,5 triliun). Angka ini menjadikannya sebagai film termahal dalam sejarah waralaba sekaligus menempatkannya di jajaran film Hollywood dengan bujet terbesar, seperti Avatar: The Way of Water (2023) dan Pirates of Carribean: On Stranger Tides (2011).

Untuk mencapai titik impas, film ini diperkirakan harus meraih pendapatan box office global antara 800 juta (Rp13,1 triliun) hingga 1 miliar dolar Amerika Serikat (Rp16,4 triliun). Akankah tercapai?

Tanpa Post Credit Scene, Isyarat Jadi Film Terakhir?

Biasanya film-film besar punya post-credit scene yang jadi jembatan buat cerita berikutnya. Tapi di Mission: Impossible – The Final Reckoning, nggak ada satu pun petunjuk seperti itu.

Dilansir dari The Economic Times, Tom Cruise juga menegaskan saat sesi wawancara selama premier di Festival Film Cannes kalau, “Ini yang terakhir. Ini bukan tanpa alasan disebut final.”

Hal ini juga diperkuat oleh perubahan judul film yang awalnya Dead Reckoning Part Two jadi The Final Reckoning. Tapi sejauh ini, Paramount Pictures selaku production house belum kasih sinyal resmi soal spin-off atau lanjutan cerita baru,

Christopher McQuarrie sutradarai Mission: Impossible untuk keempat kalinya

Christopher McQuarrie adalah sutradara di balik kesuksesan besar waralaba Mission: Impossible. Ia telah menyutradarai Mission: Impossible – Rogue Nation (2015), Fallout, dan Dead Reckoning Part One. Mission: Impossible – The Final Reckoning akan menjadi kolaborasi keempat McQuarrie dalam waralaba ikonik.

Kesuksesan ini tak lepas dari pendekatan McQuarrie yang menerapkan penulisan skenario yang fleksibel dan adaptif. Pendekatan ini memang terasa sulit, terutama Tom Cruise yang perfeksionis dan berkomitmen memastikan setiap adegan mencapai kualitas terbaik. Kerja keras mereka pun membuahkan hasil yang manis dengan kesuksesan kritis dan finansial dari tiga film Mission: Impossible tadi.

Mission: Impossible – The Final Reckoning siap memanjakan para traveler

Selain dikenal dengan aksi-aksinya yang mendebarkan, seri Mission: Impossible kerap mengambil lokasi syuting yang autentik dan spektakuler. Sebut saja film Mission: Impossible (1996) yang banyak mengambil adegan di Praha serta film Mission: Impossible – Fallout (2018) dengan aksi kejar-kejaran yang epik di London. Namun, tentu saja lokasi ikonik yang paling dikenang adalah Burj Khalifa di Dubai yang muncul dalam film Mission: Impossible – Ghost Protocol (2011).

Mission: Impossible – The Final Reckoning juga tidak mau kalah dengan menghadirkan tempat syuting yang tak kalah memukau. Beberapa di antaranya adalah Svalbard di Norwegia yang dikenal dengan lanskap es dan Mpumalanga di Afrika Selatan yang menjadi tempat di mana Tom Cruise memanjat pesawat biplan. Keindahan tempat ini tidak hanya memperkaya visual film, tetapi juga menambah kesan autentik sekaligus membuka inspirasi bagi para pelancong.

Tembus Box Office sebelum Rilis Global

Walau rilis globalnya dijadwalkan pada 23 Mei 2025, film ini udah tayang lebih dulu di beberapa negara seperti India, Jepang, Korea Selatan, dan Australia–Selandia Baru sejak 17 Mei 2025.

Hebatnya, Mission: Impossible – The Final Reckoning berhasil meraup $12 juta dari 5 negara tersebut dalam dua hari penayangan. Berikut rincian box office seperti dilaporkan Hindustan Times:

    • Korea Selatan: 750.000 penonton dan pendapatan $5 juta dalam 2 hari.
    • Jepang: $2 juta.
    • India: ₹33 crore (sekitar $4 juta).
    • Australia–Selandia Baru: Mendekati $1 juta.

Angka ini menunjukkan antusiasme global yang sangat tinggi. Terlebih ini adalah film aksi pamungkas dari franchise legendaris Hollywood.