Reaksi Biologis Yang Normal, Inilah 4 Fakta Menarik Tentang Buang Air Besar (BAB)
Fakta Nyata – Buang Air Besar atau yang biasa dikenal dengan singkatan BAB merupakan salah satu kegiatan rutin dan normal yang biasa dilakukan manusia. Meskipun memiliki kesan jorok, namun BAB merupakan salah satu reaksi biologis yang menyehatkan tubuh manusia.
Tanpa mengeluarkan sisa-sisa kotoran di tubuh dengan tidak melakukan BAB, maka sama saja artinya kita menyimpan sampah di dalam tubuh kita. Oleh sebab itu, BAB juga bisa menjadi salah satu gambaran kondisi kesehatan manusia.
Itulah mengapa meskipun BAB terkesan jorok dan sepele, kegiatan biologis ini perlu dilakukan oleh tubuh manusia. Untuk bisa memahami pentingnya BAB, berikut ini adalah 4 fakta menarik dari BAB. 4 Fakta tersebut diantaranya yakni :
1. BAB rutin merupakan kegiatan sehat
Sistem pencernaan manusia yang sehat bisa dilihat dari rutinitas BAB. Umumnya manusia yang memiliki sistem pencernaan yang baik biasanya akan BAB setiap hari di waktu yang sama.
Namun meskipun kamu tidak memiliki rutinitas BAB semacam ini, kamu tidak perlu terlalu khawatir karena setiap orang memiliki rutinitas BAB yang berbeda-beda. Manusia biasanya BAB saat setelah bangun tidur di pagi hari karena posisi tidur di malam hari membuat kotoran/feses menekan kebawah sehingga perut terasa mulas.
2. Tidak semua orang memiliki frekuensi BAB yang sama
Selain tidak semua memiliki rutinitas BAB yang sama, jumlah frekuensi BAB tiap-tiap orang juga berbeda. Rata-rata manusia setiap harinya melakukan BAB sebanyak satu sampai dua kali. Namun banyak juga di antara kita yang sulit BAB sehingga melakukan BAB dengan frekuensi tiga hari sekali. Ada beberapa hal yang kemudian menjadi faktor frekuensi BAB manusia, salah satunya yakni karena perubahan pola makan dan juga bahan makanan.
Lalu apakah sehat jika tidak rutin BAB setiap hari? Sehat atau tidaknya frekuensi BAB, selama perut tidak ada masalah, tidak mulas berlebihan, serta tidak kesulitan BAB maka artinya sistem pencernaan tidak bermasalah. Namun perlu diketahui bagi kita adalah manusia setiap hari mengonsumsi makanan dan sisa-sisa makanan tersebut perlu dibuang melalui BAB, sehingga jika kamu tidak BAB selama lebih dari seminggu dan kesulitan untuk BAB disarankan untuk segera mencari bantuan tenaga medis.
3. Menahan BAB terus menerus bisa berbahaya
Beberapa di antara kita tentunya pernah diposisi harus menahan BAB dengan berbagai alasan, seperti contohnya yakni sedang sibuk bekerja ataupun sedang berada di tempat umum dan tidak nyaman untuk BAB di toilet umum. Oleh sebab itu, banyak dari kita menahan BAB agar bisa melakukan BAB saat tiba di rumah. Menahan BAB jika sesekali dilakukan tidak akan berbahaya bagi tubuh, namun jika menahan BAB menjadi kebiasaan maka hal ini bisa menyebabkan manusia sulit BAB/sembelit.
Saat kita terbiasa menahan BAB, usus bagian bawah akan menyerap air dari feses yang menumpuk di rektum. Akibat hal tersebut, feses yang akan dikeluarkan pun akan susah dikeluarkan karena terlalu keras dan mengandung sedikit air. Jika BAB keras ini terjadi secara terus menerus, maka akan memberikan masalah yang lebih parah bagi tubuh seperti impaksi feses atau perforasi gastrointestinal.
4. Posisi jongkok merupakan posisi BAB paling baik
Setiap orang memiliki posisi BAB yang lebih nyaman untuk dilakukan. Namun dalam medis, posisi BAB yang lebih sehat masih diperdebatkan hingga saat ini. Para ahli sendiri membuktikan bahwa posisi jongkok merupakan posisi terbaik dan lebih sehat untuk melakukan BAB. Hal ini disebabkan karena saat posisi jongkok, badan membentuk sudut 45 derajat.
Sudut 45 derajat ini yang kemudian membuat posisi rektum dapat mengeluarkan feses tanpa perlu banyak mengejan. Sedangkan posisi duduk saat BAB dianggap kurang sehat karena badan membentuk sudut 90 derajat, dan rektum akan lebih berkerja keras untuk mengeluarkan feses saat BAB dalam posisi duduk.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, bagi yang punya kebiasaan BAB dalam posisi duduk disarankan memiliki kursi kecil untuk dijadikan sebagai pijakan kaki sehingga tubuh membentuk posisi badan dengan sudut 35 derajat.