Radang Amandel? Begini Cara Mencegahnya!

Fakta Nyata – Radang amandel atau tonsilitis adalah suatu kondisi medis yang tidak boleh disepelekan. Ini dikarenakan, radang amandel dapat menjadi semakin parah jika tidak segera ditangani.

Dilansir dari Mayo Clinic, peradangan atau pembengkakan amandel akibat tonsilitis yang sering terjadi atau berkelanjutan (kronis) dapat menyebabkan sejumlah komplikasi. Komplikasi tersebut antara lain:

  1. Kesulitan bernapas
  2. Gangguan pernapasan saat tidur (sleep apnea obstruktif)
  3. Infeksi yang menyebar jauh ke dalam jaringan sekitarnya (selulitis tonsil)
  4. Infeksi yang menghasilkan kumpulan nanah di belakang tonsil (abses peritonsillar)

Sementara itu, jika tonsilitis yang disebabkan oleh streptokokus grup A ataupun strain bakteri Streptococcus lainnya tidak diobati atau pengobatan antibiotik tidak dilakukan secara tuntas, maka penderita tonsilitis memiliki peningkatan risiko gangguan langka seperti:

  1. Demam rematik, peradangan serius yang dapat mempengaruhi jantung, persendian, sistem saraf, dan kulit
  2. Komplikasi demam scarlet, infeksi streptokokus yang ditandai dengan ruam yang menonjol
  3. Peradangan ginjal (glomerulonefritis poststreptokokus)
  4. Artritis reaktif poststreptokokus, yakni suatu kondisi yang menyebabkan peradangan pada sendi

Pada kasus tonsilitis kronis, tindakan pembedahan untuk mengangkat amandellah yang akan disarankan oleh dokter.

Operasi amandel kemungkinan akan dianjurkan kepada penderita yang mengalami kasus di mana tonsilitis menyebabkan komplikasi atau gejalanya tidak membaik.

Apabila seseorang pernah mengalami radang tenggorokan setidaknya 5-7 kali dalam setahun terakhir, operasi amandel akan sangat membantu.

Akan ada banyak ketidaknyaman atau masalah kesehatan yang bisa ditimbulkan, penyakit radang amandel harus dicegah sejak dini.

Dirangkum dari Cleveland Clinic maupun WebMD, mengenai cara mencegah amandel, langkah pencegahan terbaik adalah dengan mempraktikkan kebersihan yang baik.

Yang harus dilakuksn untuk mencegahnya antara lain :

  • Sering mencuci tangan, apalagi sebelum menyentuh hidung atau mulut
  • Hindari berbagi makanan, minuman, atau perkakas maupun barang pribadi, contohnya sesperti sikat gigi
  • Ganti sikat gigi secara teratur
  • Menjaga jarak dari seseorang yang sedang mengalami sakit tenggorokan

Yang harus diingat, bahwa tonsilitis paling sering dialami oleh anak-anak usia pra-sekolah dan pertengahan remaja. Hal ini terjadi karena fungsi amandel adalah garis pertahanan pertama kekebalan, terhadap bakteri dan virus yang masuk ke mulut, yang mana masih dominan pada seseorang sebelum memasuki masa pubertas.

Fungsi ini dapat membuat amandel sangat rentan terhadap infeksi dan peradangan. Lalu, setelah pubertas, fungsi kekebalan amandel ini akan secara otomatis menurun (faktor yang mungkin menyebabkan kasus tonsilitis jarang terjadi pada orang dewasa).

Hal ini juga dikarenakan, anak-anak cenderung berhubungan dekat dengan teman sebayanya sehingga lebih mungkin terserang virus atau bakteri yang dapat menyebabkan radang amandel.

Untuk itu, sebagai orang tua, kita juga wajib untuk mengajari anak untuk:

  • Cuci tangannya untuk sering mencuci tangannya secara menyeluruh, terutama setelah menggunakan toilet dan sebelum makan
  • Menghindari berbagi makanan, gelas minum, botol air atau peralatan makan
  • Mengganti sikat giginya setelah didiagnosis radang amandel

Dan untuk membantu anak mencegah penyebaran infeksi bakteri atau virus ke orang lain, ini yang harus dilakukan:

  • Menjaga anak tetap di rumah saat dia sakit
  • Bertanya kepada dokter kapan anak boleh kembali ke sekolah
  • Mengajari anak saat batuk atau bersin ke tisu atau setidaknya ke sikunya
  • Mengajari anak untuk mencuci tangannya setelah bersin atau batuk