Menyambut 76 Tahun Merdeka, Inilah 4 Fakta Kemerdekaan Indonesia
Fakta Nyata – Esok hari (17/08/2021), kita sebagai masyarakat Indonesia akan merayakan hari kemerdakaan Indonesia yang ke 76 tahun. Tanggal 17 Agustus tentunya menjadi hari yang bersejarah bagi seluruh rakyat Indonesia, karena setelah melalui masa penjajahan Belanda dan juga Jepang, akhirnya Indonesia bisa merdeka.
Jerih payah kemerdekaan Indonesia bukanlah suatu “hadiah” dari Jepang. Karena sebelumnya di tahun 1945, Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada Indonesia pada tanggal 7 September 1945. Namun, karena Jepang mulai melemah akibat dua kota (Hiroshima dan Nagasaki) mendapatkan serangan bom atom dari Amerika Serikat, golongan muda dari Indonesia kemudian mencoba memanfaatkan masa lemah penjajahan Jepang dan meyakinkan Soekarno dan Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Selama masa persiapan proklamasi kemerdekaan Indonesia, banyak hal yang terjadi yang tercatat di sejarah. Fakta-fakta yang tercatat di sejarah seperti contohnya yakni saat Soekarno-Hatta diasingkan ke Rengasdengklok oleh golongan muda dan rumah Laksamana Maida sebagai perwira Jepang yang dijadikan tempat penyusunan dan pembacaan teks proklamasi Indonesia. Namun ternyata masih banyak lho fakta-fakta menarik lainnya dari Kemerdekaan Indonesia. Berikut ini merupakan 4 fakta menarik tentang kemerdekaan Indonesia, yakni :
1. Soekarno sedang sakit saat pembacaan proklamasi
Di balik perjuangan Soekarno untuk membacakan proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ternyata banyak yang tida tahu lho kalau pada saat itu Soekarno sedang sakit malaria. Pada tanggal 17 Agustus 1945 pada pukul 08:00 WIB, Soekarno didiagnosa sedang sakit malaria tertian. Suhu badan Soekarno pada saat itu sedang tinggi karena sebelumnya begadang menyusun naskah proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
Untungnya pada saat itu dokter pribadi Soekarno datang untuk memeriksa kondisi kesehatan Soekarno. Setelah diperiksa oleh dokter, Soekarno kemudian tidur setelah mendapat suntikan dan minum obat. Soekarno kemudian bangun pada pukul 09.00 WIB dan melakukan upacara Proklamasi di rumah Laksamana Maeda pada pukul 10.00 WIB.
2. Tiang dan kain bendera yang seadanya
Bendera proklamasi Indonesia tentunya saat ini menjadi barang yang bersejarah bagi Indonesia, karena bendera tersebut menjadi saksi dari kemerdekaan Indonesia. Namun dibalik kemerdekaan Indonesia, ternyata pada saat itu bendera dan juga tiang untuk mengibarkan bendera di dapat dari barang-barang seadanya lho!
Tiang bendera yang digunakan untuk mengibarkan bendera Indonesia dibuat dari batang bambu yang kemudian ditanam beberapa menit sebelum upacara proklamasi dimulai. Sedangkan untuk bendera Indonesia, sebelumnya Ibu Fatmawati selaku istri Soekarno yang bertugas untuk menjahit bendera sudah menyiapkan kain untuk dijahit. Namun ternyata, kain tersebut kurang bahan untuk dijadikan bendera karena hanya memiliki panjang 50 cm saja. Karena waktu proklamasi yang semakin dekat, akhirnya Fatmawati memutuskan untuk menggunakan kain sprei dari lemari sebagai warna putih dari Bendera. Sedangkan warna merah dari bendera Indonesia didapatkan dari penjual soto.
3. Dokumentasi Kemerdekaan Indonesia yang hampir direbut Jepang
Pada saat proklamasi kemerdekaan Indonesia, Frans Mendoer bertugas sebagai fotografer untuk menangkap momen kemerdekaan Indonesia. Namun, dokumentasi yang ia miliki hampir direbut oleh tentara Jepang.
Saat itu, tentara Jepang ingin merebut negatif foto proklamasi kemerdekaan Indonesia yang Frans Mendoer miliki. Namun pada saat itu Frans Mendoer berbohong kepada tentara Jepang dan mengatakan bahwa negatif foto tersebut sudah diberikan kepada Barisan Pelopor. Kebohongan tersebut tentunya berhasil menyelamatkan foto negatif yang sudah Frans Mendoer sembunyikan di bawah pohon di halaman kantor harian Asia Raja.
4. Naskah Proklamasi yang asli ditemukan di tempat sampah
Kita tentunya tahu bahwa naskah proklamasi diketik oleh Sayuti Melik dan dibacakan oleh Soekarno di rumah Laksamana Maeda. Namun banyak orang yang belum tahu kalau ternyata naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia ada juga yang ditulis tangan lho! Bahkan naskah proklamasi tersebut ditemukan di tempat sampah.
Seorang wartawan bernama BM Diah, menemukan naskah proklamasi yang ditulis tangan di tempat sampah di depan rumah Laksamana Maeda pada tanggal 17 Agustus 1945 dini hari sebelum proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan. BM Diah kemudian menyerahkannya kepada Soeharto pada tahun 1995 dengan kondisi naskah yang masih bagus.
Lalu kenapa sebenarnya naskah proklamasi yang ditulis ini dibuang ke tempat sampah? Ternyata naskah proklamasi yang ditulis tangan oleh Soekarno merupakan naskah yang sedang disusun, kemudian dibuang karena dianggap sudah tidak dibutuhkan lagi karena sudah memiliki versi yang diketik oleh Sayuti Melik.