Kumpulan Fakta Kehidupan Nyata Sekolah di Korea Selatan
Fakta Nyata – Di setiap negara memiliki peraturan yang berbeda-beda terutama dalam pendidikan. Ada peraturan-peraturan di sekolah negara manapun yang cukup unik hingga membuat kamu terheran-heran.
Misalnya seperti di Jepang, yang melarang siswinya untuk mewarnai rambutnya kecuali warna hitam. Bukan hanya di Jepang, tapi di Korea Selatan juga punya beberapa fakta unik tentang dunia pendidikan di sekolah, lho.
Para penggemar drama dan film Korea, telah melihat bagaimana cerita di dalamnya menggambarkan kehidupan sekolah. Tapi apakah seperti itu kehidkorea selatandi Korea? Ketekunan dan kerja keras sangat dibutuhkan para siswa di Korea Selatan. Penduduk Korea Selatan percaya bahwa keberhasilan dalam pendidikan, sangat dibutuhkan untuk meningkatan status dalam masyarakat.
Kira-kira apa saja sih fakta menarik tentang dunia pendidikan di Korea Selatan? Yuk, simak di bawah ini dikutip dari berbagai sumber.
1. Menghabiskan waktu belajar 16 jam per hari
Siswa sekolah menengah atas di Korea menghabiskan total 16 jam per hari untuk bersekolah. Rata-rata siswa SMA di Korea memulai kelas pertama sekitar pukul 8 pagi dan berakhir pada pukul 21.30, bahkan sampai pukul 10 malam. Hal tersebut dilakukan siswa untuk bisa masuk ke perguruan tinggi negeri terbaik yang nggak jarang memiliki daya saing tinggi.
Alhasil, banyak pula para siswa mengikuti kelas tambahan sepulang sekolah untuk lebih mematangkan materi masuk perguruan tinggi negeri. Belajar di Korea Selatan bisa sangat intens, terutama bagi siswa sekolah menengah. Hal ini merupakan bagian dari budaya Korea Selatan untuk belajar sebanyak mungkin, demi mendaftar di universitas terbaik.
2. Enggak boleh pakai sepatu di dalam kelas
Berbeda dengan sekolah di Indonesia yang mengharuskan para siswanya menggunakan sepatu. Di Korea Selatan, mereka enggak bisa menggunakan sepatu ke dalam kelas. Bukan berarti mereka hanya pakai kaos kaki saja ya.
Tapi, para siswa akan menggunakan slipper atau sandal yang memang hanya digunakan di dalam lingkungan sekolah. Pihak sekolah akan menyediakan loker atau rak untuk para siswa meletakkan sepatu mereka. Nantinya mereka akan mengenakan sandal layaknya berada di rumah selama proses sekolah berlangsung.
3. Mata pelajaran
Di Korea Selatan, ada sepuluh mata pelajaran utama, yaitu:
-
- Bahasa Korea
- Etika
- Studi Sosial
- Matematika
- Sains
- Praktikum
- Olahraga
- Musik
- Seni Rupa
- Bahasa Inggris
Selain pelajaran, ekstrakurikuler juga sangat penting perannya dalam sistem pendidikan Korea Selatan. Ini karena biasanya ekskul bisa memperindah portofolio mereka untuk daftar masuk universitas.
Sedangkan pendidikan wajib atau dasar di Korea Selatan memiliki lima subjek utama, yaitu:
-
- Bahasa Inggris
- Bahasa Korea
- Matematika
- Sains
- Studi Sosial
Dari kelima mata pelajaran utama ini, para pelajar dapat memilih jurusan yang sesuai dengan bidang minat dan bakat mereka saat menuju jenjang yang lebih tinggi.
4. Free Class setelah ujian
Ujian suneung dikenal juga sebagai Tes Kemampuan Skolastik Perguruan Tinggi yang diadakan setahun sekali pada bulan November. Setelah ujian, para siswa tetap bersekolah hingga mereka lulus di bulan Februari. Kebanyakan dari mereka menikmati free class dengan melakukan kegiatan bermain, menonton film, hingga tidur di dalam kelas. Para guru pun memberikan kebebasan atas perjuangan mereka selama ini untuk menempuh ujian suneung.
5. Guru sangat dihormati di Korea
Menjadi salah satu pilar pendidikan di Korea Selatan, sehingga peran seorang guru sangat dijunjung di sana. Guru memiliki tempat yang berharga dan dihormati di masyarakat. Seorang guru akan mendapatkan peningkatan gaji, liburan dan tunjangan liburan dikatakan lebih baik daripada pekerjaan kantor biasa.
Sebagai salah satu bentuk penghargaan untuk seorang guru, setiap tanggal 15 Mei diperingati hari guru. Para siswa dengan sukarela mendekor ruang kelas sedemikian rupa, ataupun menyiapkan sesuatu tanpa sepengetahuan guru untuk menyenangkan mereka. Karena undang-undang di Korea Selatan yang tidak memperbolehkan guru menerima hadiah berupa uang dan barang berharga lainnya, hadiah yang biasanya diberikan terdiri dari surat-surat dengan tulisan siswa, bunga, dan kue-kue.
6. Rotasi kepala sekolah dan guru setiap lima tahun sekali
Guru dan kepala sekolah di Korea Selatan tidak bisa memilih di mana tempat mereka untuk mengabdi. Sistem perputaran staf pengajar selalu dilakukan setiap lima tahun sekali. Setiap tahun sekolah bisa mendapatkan staf baru. Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kesempatan yang sama guru bekerja di sekolah baik dan buruk.
7. Hukuman fisik masih berlaku
Banyak menimbulkan kontroversi, beberapa negara melarang hukuman fisik kepada siswa, seperti di Amerika Serikat. Nyatanya, sistem pendidikan di Korea dan orang tua tidak terlalu mempermasalahkan bentuk disiplin yang satu ini.
Hukuman fisik dulu memang diperbolehkan. Namun, sekarang lebih dilakukan secara diam-diam. Sistem sekolah menindak penyalahgunaan ini, tetapi sayangnya masih terjadi di beberapa sekolah. Tak heran jika ada beberapa drama Korea yang menyentil isu ini ke dalam adegan, salah satunya terdapat di drama “Twenty Five Twenty One”.
8. Wajib ikut bimbingan belajar
Setelah menjalani sekolah untuk waktu yang cukup panjang, para siswanya masih harus melanjutkan bimbingan belajar di luar sekolah. Bimbel ini disebut juga dengan Hagwin. Biasanya, bimbel ini akan mempelajari kemampuan berbahasa Inggris dan pendidikan tinggi. Hagwon ini sifatnya wajib terutama untuk siswa yang berada di kelas 12 atau 9.
Meski jam sekolah hingga larut malam, tapi Hagwon ini tetap dilakukan.
9. Bullying di sekolah
Walau tidak semuanya seindah yang sering muncul di dalam drama dan film-film Korea, namun ada drama Korea bertema sekolah yang sering kali memperlihatkan adegan bullying atau perundingan terhadap siswa lainnya yang sangat memprihatinkan di sekolah. Hal tersebut menunjukkan salah satu fakta sekolah di Korea. Hal tersebut memang terjadi secara nyata dan masih banyak kasus ini di kehidupan sekolah Korea Selatan.
Dengan diterapkannya sistem pendidikan seperti itu, Korea Selatan berhasil menjadi salah satu negara dengan pendidikan terbaik di dunia. Namun beberapa diantara ada juga fakta sekolah di korea yang terlalu berisiko tinggi bagi para siswanya.