Ketahui Fakta Tentang Lebah, Ternyata Beda Dengan Tawon
Fakta Nyata – Lebah merupakan jenis hewan yang hidup secara berkoloni atau berkelompok. Selain itu hewan ini juga memiliki peran penting bagi tumbuhan yang ada di sekitarnya yaitu dengan membantu penyerbukan.
Diketahui jenis lebah ada banyak sekitar 5.700 spesies berbeda, salah satu yang sering dimanfaatkan adalah lebah madu. Beberapa orang menyukai madu karena memiliki rasa manis dan tentu juga baik untuk kesehatan.
Kemudia terdapat beberapa fakta unik tentang lebah madu yang perlu diketahui ya. Apa saja ya kira-kira?? Simak penjelasan di bawah ini ya.
1. Perbedaan lebah dan tawon
Ternyata lebah dan tawon merupakan spesies yang berbeda, padahal jika dilihat sepintas hampir sama. Faktanya lebah dan tawon dibedakan berdasarkan jenis dan percabangan spesiesnya. Tawon terlihat lebih ramping dan bisa bermanuver dengan sangat baik di udara. Sedangkan, lebah ditumbuhi bulu-bulu halus untuk mengumpulkan serbuk sari tanaman.
Selain itu, sifat keduanya juga berbeda karena tawon akan bersikap lebih agresif dalam melindungi koloninya. Mereka memangsa hewan-hewan kecil lainnya karena terdapat genetik predator di dalam tubuhnya.
Lalu, terdapat keunikan yang ternyata keduanya sama-sama menghasilkan madu. Akan tetapi, madu tawon hanya dapat dikonsumsi oleh larva tawon di sarangnya sendiri.
2. Tidak semuanya menghasilkan madu yang aman bagi manusia
Berdasarkan laman Carolina Honeybees, yang menuliskan bahwa ada beberapa spesies lebah madu yang bisa menghasilkan madu dengan kualitas baik. Oleh karena itu tidak semua madu yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi manusia. Pada umumnya, jenis spesies dan karakter dari lebah memang dipilih dan diseleksi oleh peternak untuk mendapatkan madu terbaik.
Misalnya jenis seperti Apis mellifera, Apis mellifera carnica, Apis cerana, dan Apis mellifera ligustica adalah deretan spesies lebah madu terbaik yang dapat diternakkan. Di kalangan peternak madu di seluruh dunia, spesies-spesies tersebut dinilai sanggup menghasilkan madu dengan kualitas bagus dan punya nilai ekonomi tinggi.
3. Peran lebah madu bagi alam
Dengan adanya lebah madu dinilai sangat penting bagi ekosistem dan alam liar. Kok bisa ya??Apa sih, peran lebah madu bagi alam? Konon, Albert Einstein pernah menyatakan bahwa jika lebah punah, hidup manusia hanya tersisa beberapa tahun saja di Bumi ini. Dalam artian jika lebah tidak ada, maka penyerbukan tanaman juga terhambat dan akhirnya bisa menimbulkan dampak berantai.
Meskipun cukup kontroversial, namun pendapat dari Einstein tersebut dapat masuk akal. Mengapa?? Karena bisa saja kita membuat pakan buatan, tetapi jumlah dan kualitasnya tentu sangat timpang bila dibanding dengan hasil alam. Oleh sebab itu, kita wajib menjaga alam dan lingkungan agar keberadaan lebah dapat terus terjaga.
4. Lebah madu merupakan jenis serangga tercerdas di dunia
Berdasarkan penelitian ahli serangga, lebah dikategorikan sebagai spesies tercerdas di kelompok serangga. Mereka berkoloni, bekerja sama, saling menjaga, dan pasti berpikir untuk menerapkan strategi agar dapat bertahan di alam liar. Dilansir Atlas Obscura, setidaknya ada tiga jenis spesies serangga tercerdas, yakni semut, lebah, dan kecoak.
Tetapi, lebah (khusunya lebah madu) ternyata memiliki pola pikir yang lebih kompleks. Mereka dapat mengamati, belajar, memecahkan masalah, dan berpikir lebih keras untuk tetap menjaga kawanannya secara utuh. Wah hebat ya, bisa dilihat juga dari konstruksi sarang lebah yang unik dan rumit. Hal itu membuktikan bahwa lebah madu mampu mengingat dan menerapkan metode kompleks.
5. Mengalami evolusi sejak 120 juta tahun lalu
Menurut Museum of the Earth, lebah modern dan spesies lainnya bermula dari evolusi nenek moyang sejak 120 juta tahun lalu. Mereka dilahirkan dari tawon predator yang telah hidup pada zaman dinosaurus purba. Kemudian terjadi percabangan spesies dan lebah akhirnya mengonsumsi nektar bunga, sedangkan tawon purba bersifat karnivor.
Di zaman purba, cara kerja tawon karnivor adalah dengan menyengat dan melumpuhkan mangsanya. Setelah itu mangsanya akan dibawa ke sarang untuk diserahkan pada koloninya. Lalu banyak juga fosil lebah dan tawon purba yang terjebak di dalam bebatuan dan resin (campuran kimiawi getah pohon dengan zat-zat lainnya).