Inilah Fakta Dari Sleep Apnea, Gangguan Tidur Yang Berbahaya

Fakta Nyata – Kualitas tidur yang baik penting untuk seorang manusia dalam menjalankan kehidupannya. Namun, gangguan tidur sleep apnea dapat membuat kualitas tidur seseorang terganggu. Sleep apnea didefinisikan sebagai gangguan tidur yang berpotensi menjadi masalah kesehatan serius, di mana pernapasan seseorang berulang kali tiba-tiba berhenti saat tidur. Jika Anda mendengkur keras dan merasa lelah setelahnya, bahkan sesudah tidur semalaman, Anda kemungkinan mengalami gangguan tidur ini. Secara khusus, sleep apnea yang tidak ditanggulangi dengan baik meningkatkan risiko kesehatan kardiovaskular dan metabolisme.

 

Penyebab, Tipe dan Gejala

Berbagai faktor dapat memicu timbulnya gangguan sleep apnea, diantaranya memiliki amandel, obesitas, rahang kecil, ukuran leher yang besar, merokok dan konsumsi alkohol secara berlebihan, genetik hingga faktor usia (diatas 40 tahun).  Ada tiga jenis sleep apnea. Jenis pertama yaitu apnea obstruktif (obstructive sleep apnea) yang terjadi kerena otot tenggorokan terlalu merenggang. Kemudian sleep apnea sentral (central sleep apnea) akibat otak tidak mengirimkan sinyal yang tepat ke otot yang mengatur pernapasan. Terakhir adalah sleep apnea kompleks (complex sleep apnea), yang merupakan gabungan dari keduanya.

Gejala yang dirasakan penderita gangguan sleep apnea diantaranya mendengkur secara berlebihan sepanjang waktu tidur. Selain itu, kesulitan tidur di malam hari (insomnia) namun sangat mengantuk di siang hari (hipersomnia) juga bisa menjadi salah satu indikator. Penderita sleep apnea biasanya juga mengalami mulut kering dan sakit kepala ketika bangun, kesulitan berkonsentrasi, mudah marah, kesulitan belajar dan mengingat, dan tertidur, hingga disfungsi seksual.

Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, lebih baik segera berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis dan penanganan yang lebih lanjut. Sleep apnea yang tidak segera ditangani dapat menimbulkan berbagai gangguan kesehatan mulai dari kelelahan, depresi, gangguan metabolisme, hingga tekanan darah tinggi, gangguan jantung, diabetes tipe 2, penyakit hati (liver), bahkan stroke.

 

Penanganan

Konsultasikan dengan dokter terkait gejala yang Anda rasakan untuk diagnosis yang tepat terkait sleep apnea jenis apa yang Anda alami, dan seberapa tingkat keparahannya. Langkah pertama yang akan diusulkan oleh dokter umunya melakukan “studi tidur”.  Selama satu malam dokter akan memantau gerakan mata, aktivitas otot, detak jantung, upaya pernapasan, aliran udara, hingga kadar oksigen dalam darah anda. Tes ini digunakan untuk mendiagnosis sleep apnea serta menentukan tingkat keparahannya.

Setelah terdiagnosis, untuk sleep apnea obstruktif, dalam perawatan biasanya dokter akan menggunakan perangkat tekanan jalan napas positif berkelanjutan atau CPAP. CPAP merupakan sejenis masker yang dipasang di hidung dan/atau mulut, yang akan meniupkan udara ke dalam saluran napas untuk membantunya tetap terbuka selama tidur.

Selain menggunakan CPAP, terdapat metode lain untuk mengobati gangguan ini yaitu memakai peralatan gigi untuk mengubah posisi rahang bawah dan lidah. Bisa juga melakukan operasi saluran napas bagian atas untuk mengangkat jaringan di jalan napas, tekanan saluran napas positif ekspirasi hidung, di mana katup sekali pakai menutupi lubang hidung dan pengobatan menggunakan stimulasi saraf hipoglosus, di mana stimulator ditanamkan di dada pasien dengan kabel yang dihubungkan ke saraf hipoglosus. Selain metode yang telah diiseburkan, perubahan gaya hidup adalah cara paling efektif untuk mengurangi gejala sleep apnea. berikut beberapa tips yang dapat membantu mengurangi keparahan sleep apnea:

  1. Menurunkan berat badan
  2. Hindari konsumsi alkohol
  3. Berhenti merokok
  4. Ubah posisi tidur Anda.

Mengapa Sleep Apnea Berbahaya

masalah kesehatan yang mungkin dihadapi jika mengidap sleep apnea:

1.Tekanan Darah Tinggi

2.Penyakit Jantung

3.Diabetes Tipe 2

4.Penambahan Berat Badan