Inilah 4 Fakta Menarik Dari Gunung Berapi
Fakta Nyata – Pada tanggal 4 Desember 2021, Indonesia berduka karena Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa mengalami erupsi. Bencana erupsi Gunung Semeru sendiri sampai saat ini sudah memakan 46 orang korban jiwa, 18 luka berat, 12 luka ringan, dan 9 orang belum ditemukan. Selain itu, puluhan rumah di beberapa desa juga tertimbun abu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru.
Gunung Semeru sendiri merupakan salah satu gunung berapi yang aktif di Indonesia. Karena lokasi Indonesia yang berada di cincin api dunia, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki banyak gunung berapi yang masih aktif. Berikut ini merupakan 4 fakta menarik dari gunung berapi, diantaranya yakni :
1. Gunung Berapi Merupakan Pecahan Permukaan Bumi
Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana sebuah gunung bisa terbentuk? Ternyata gunung berapi terbentuk akibat adanya pecahan besar dari permukaan bumi. Gunung berapi pada mulanya merupakan pecahan permukaan bumi yang biasa saja dan tidak aktif selama beberapa abad, namun pecahan ini bisa menjadi aktif dan membuatnya menjadi gunung berapi yang mengeluarkan lahar panas, abu vulkanik, dan gas.
2. Gunung Berapi Dapat Tumbuh Dengan Cepat
Fakta unik selanjutnya adalah gunung berapi bisa tumbuh dan bertambah ketinggian dengan cepat. Jika dilihat secara langsung, mungkin kita tidak akan menyadari bahwa gunung dapat bertambah tinggi dalam kurun waktu yang cepat.
Salah satu gunung yang memiliki pertumbuhan yang cepat adalah Gunung Paricutin di Meksiko. Gunung berapi ini muncul secara tiba-tiba di tahun 1943 dengan ketinggian 304 meter, namun ketika diukur kembali di tahun 1952 ternyata Gunung Paricutin mengalami pertumbuhan ketinggian dengan tinggi mencapai 427 meter.
3. Ada Lebih Dari 5.000 Gunung Berapi Di Bawah Laut
Permukaan bumi tidak hanya meliputi daratan saja, tetapi di dasar laut juga termasuk permukaan bumi. Itulah sebabnya di dunia setidaknya ada lebih dari 5.000 gunung berapi di bawah laut. Bahkan, dari semua gunung berapi yang tersebar di seluruh dunia, gunung berapi dalam air menghasilkan lebih dari 75% dari semua lava akibat gunung meletus setiap tahunnya.
Gunung berapi dalam air sendiri dapat muncul ke daratan dan menjadi kepulauan. Salah satu gunung berapi yang naik ke permukaan adalah kepulauan Hawaii. Bahkan akhir-akhir ini peneliti menemukan bahwa adanya gunung berapi baru yang muncul ke permukaan dan jaraknya sekitar 48 km dari pantai tenggara Hawaii.
4. Gunung Berapi Sangat Berbahaya Saat Erupsi
Sudah bukan rahasia umum bahwa gunung api yang masih aktif akan sangat berbahaya jika erupsi. Pasalnya, saat erupsi gunung akan menyemburkan material-material panas yang dapat membahayakan masyarakat sekitar.
Beberapa material letusan gunung berapi, seperti lava, lahar, dan gas vulkanik tentunya akan berbahaya jika terkena manusia. Namun, material yang paling berbahaya dari gunung berapi sebenarnya adalah awas panas serta abu vulkanik dari erupsi gunung berapi.
Jika masyarakat hidup berdekatan dengan kawah gunung berapi, maka akan sangat sulit untuk kabur jika gunung berapi erupsi karena awas panas dan abu vulkanik bergerak sangat cepat sehingga manusia dapat terpanggang dengan cepat.
Sama seperti yang terjadi pada erupsi Gunung Semeru, abu vulkanik yang panas serta berjumlah banyak bahkan bisa menenggelamkan desa. Selain itu abu vulkanik juga dapat mengaburkan cahaya matahari dan mengurangi jarak pandang manusia, sehingga akan sulit untuk menyelamatkan diri jika sudah disekitar abu vulkanik.