Fakta Menarik Tentang Hujan, Ada Tempat Belum Terkena Hujan di Bumi
Fakta Nyata – Sejumlah wilayah di Indonesia rutin kedatangan hujan beberapa pekan belakangan. Sebagian orang kurang suka dengan hujan karena bisa membuyarkan rencana yang sudah dipersiapkan, tapi ada juga yang senang dan bersyukur ketika hujan mengguyur.
Proses hujan melibatkan siklus air, di mana air menguap dari permukaan bumi, kemudian terkondensasi menjadi awan, dan akhirnya jatuh kembali ke bumi dalam bentuk tetesan air.
Fenomena hujan juga kerap dikaitkan dengan perubahan suasana hati, di mana suasana mendung dan hujan bisa membawa perasaan tenang atau bahkan melankolis bagi sebagian orang. Selain itu, hujan sering kali menjadi inspirasi dalam karya seni, puisi, dan lagu karena kemampuannya untuk menciptakan suasana yang penuh keindahan dan ketenangan.
Selain menyegarkan bumi dan tanaman, hujan juga menyimpan banyak fakta menarik yang jarang diketahui. Berikut ini adalah kumpulan fakta tentang hujan yang menarik untuk Anda ketahui, dilansir dari berbagai sumber. Semoga bermanfaat!
1. Bau hujan sangat khas, ini dia sumbernya
Meskipun air umumnya tidak berbau, kalian mungkin mencium aroma khas hujan saat pertama kali hujan turun. Aroma ini, menurut EarthSky.org, sebenarnya berasal dari kelembapan tanah.
Aroma hujan dikenal dengan sebutan petrichor, sebuah istilah yang diciptakan oleh ilmuwan Australia pada tahun 1964. Actinobacteria atau mikroorganisme kecil yang dapat ditemukan di daerah pedesaan dan perkotaan, serta di lingkungan laut, merupakan penyumbang utama aroma petrichor.
Mereka menguraikan bahan organik yang mati atau membusuk menjadi senyawa kimia sederhana. Produk sampingan dari aktivitas mereka adalah geosmin, senyawa organik yang berkontribusi terhadap aroma hujan.
Partikel kecil yang disebut aerosol dikeluarkan saat tetesan hujan menghantam permukaan, dan geosmin yang mungkin ada di tanah atau larut dalam tetesan hujan kemudian dilepaskan dalam bentuk aerosol, sehingga hidung kita mampu menangkap aroma petrichor yang ada di aerosol tersebut.
2. Hujan Mengurangi Polusi Udara
Ketika hujan turun, partikel debu, asap, dan polutan lain di udara akan terbawa oleh tetesan air dan tersapu ke tanah. Hujan membantu membersihkan atmosfer, sehingga kualitas udara menjadi lebih baik, terutama setelah periode kemarau panjang atau di daerah dengan tingkat polusi tinggi.
3. Ada Hujan Terberat di Dunia
Rekor curah hujan tertinggi tercatat di Cherrapunji, India, yang menerima lebih dari 11.871 mm hujan per tahun. Ini menjadikan Cherrapunji sebagai salah satu tempat terbasah di dunia, dengan intensitas hujan yang sangat tinggi terutama selama musim monsun.
4. Perlu 2 menit tetesan hujan mencapai tanah
Ketinggian tempat tetesan hujan jatuh dari awan memang bervariasi. Namun tetesan hujan turun ke tanah dengan kecepatan rata-rata 22 km/jam.
Jika kita asumsikan awan tersebut berada di ketinggian sekitar 760 meter, kira-kira butuh waktu 2 menit bagi tetesan hujan untuk mencapai permukaan.
Tetesan hujan yang lebih besar dapat jatuh secepat 32 km/jam, sedangkan tetesan hujan terkecil membutuhkan waktu hingga 7 menit untuk jatuh ke tanah.
5. Ada Berbagai Jenis Hujan
Fakta tentang hujan selanjutnya ialah hujan tidak selalu berbentuk tetesan air. Ada hujan gerimis, hujan lebat, hingga hujan es. Hujan es terjadi ketika udara dingin membekukan tetesan air di awan sebelum jatuh ke bumi. Di daerah yang lebih hangat, hujan turun dalam bentuk air, sedangkan di daerah dingin, hujan bisa berubah menjadi salju.
6. Tidak Semua Awan Menghasilkan Hujan
Fakta tentang hujan selanjutnya ternyata tidak semua awan dapat menurunkan hujan. Awan kumulonimbus yang besar dan gelap biasanya menghasilkan hujan, sementara awan jenis cirrus yang berada di lapisan atmosfer tinggi cenderung tidak menyebabkan hujan. Awan yang terlalu tipis atau berada di ketinggian tertentu tidak memiliki cukup uap air untuk membentuk tetesan hujan.
7. Ada Tempat di Bumi yang Belum Pernah Terkena Hujan
Gurun Atacama di Chili utara dan Peru selatan adalah tempat terkering di Bumi berdasarkan pengamatan meteorologi. Curah hujan rata-rata hanya 0,5 milimeter per tahun, menurut Guinness World Record. NASA mengatakan, Gurun Atacama adalah gurun non-kutub terkering di Bumi.
Namun, para ilmuwan percaya ada tempat yang bahkan lebih kering, yaitu McMurdo Dry Valleys Antartika. Menurut EarthDate.org, daerah ini belum pernah melihat satu tetes pun curah hujan sepanjang sejarah Bumi.
Kedua gurun ini sangat kering dan tidak ramah. Menggunakan alat yang sama dengan yang dipakai di Mars di tahun 1970-an, hasil menunjukkan tidak ada kehidupan di kedua lokasi di Bumi ini.