Fakta Menarik Danau Kakaban atau Danau Ubur-ubur

Fakta Nyata – Menjadi salah satu destinasi wajib saat mengunjungi Kepulauan Derawan, danau Kababan memang menyimpan pesona alam yang unik dan tidak bisa dijumpai di lokasi lain di Indonesia. Danau berkedalaman mencapai 11 meter tersebut terkenal sebagai surganya ubur-ubur jinak alias ubur-ubur yang tidak bisa menyengat.

Danau Kakaban terletak di kawasan Kampung Payung-Payung, Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau, Provinsi Kalimantan Timur. Dikutip dari laman Kemenparekraf, sumber air danau ini berasal dari air laut yang masuk melalui celah-celah batu karst kemudian membentuk sebuah kubangan besar.

Di sekeliling danau terdapat tanaman mangrove yang menyebabkan airnya berwarna kehijauan dan rasa airnya payau. Oleh karena itu jenis danau ini disebut juga Danau Air Asin.

Fakta Unik Danau Kakaban

Nah, bagi kamu yang sudah berkunjung ke danau Kakaban ataupun belum, penasaran gak sih tentang sejarah terbentuknya danau ini hingga menjadi rumah yang nyaman bagi populasi ubur-ubur jinak tersebut?

Yuk, simak bahasan berikut untuk memperkaya wawasan kamu.

1. Terbentuk kurang lebih 1-2 juta tahun yang lalu

Menurut jurnal yang ditulis oleh oleh Dr. Anugerah Nontji dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI tahun 2017, danau Kakaban terjadi akibat munculnya atol atau pulau karang berbentuk cincin dan berukuran sempit yang menyembul ke permukaan laut.

Kemunculan atol tersebut kemudian membentuk sebuah danau atau laguna di tengah pulau. Proses ini diperkirakan terjadi pada 1-2 juta tahun yang lalu.

2. Danau Kakaban sebagai Kawasan Konservasi Perairan Daerah

Demi menjaga keberadaan ubur-ubur sebagai biota endemik, pemerintah Kabupaten Berau telah menetapkan danau Kakaban yang masuk wilayah Kecamatan Maratua sebagai Kawasan Konservasi Perairan Daerah melalui SK Bupati Berau No. 516 Tahun 2013 tanggal 2 September 2013. Hal tersebut sebagai upaya melindungi potensi kekayaan alam dan pesona wisata di timur pulau Kalimantan tersebut dari kerusakan dan kepunahan.

3. Atol atau pulau karang mengalami pengangkatan setinggi 40-60 meter

Adanya aktivitas geologi dan ekologi yang kompleks pada pesisir timur Kalimantan, membuat atol tersebut perlahan mengalami pengangkatan setinggi 40-60 meter. Peristiwa itu berdampak pada terperangkapnya air laut di tengah atol yang tak bisa keluar lagi. Air laut yang terjebak selama jutaan tahun itulah yang kini dikenal sebagai danau Kakaban.

4. Ubur-ubur mengalami evolusi dan adaptasi hingga daya sengatnya hilang

Air laut yang terjebak di danau Kakaban rupanya dihuni beragam biota laut, salah satunya ubur-ubur. Karena terisolasi dalam danau di tengah pulau selama jutaan tahun, ubur-ubur pun berevolusi dan beradaptasi terhadap lingkungan air danau yang semakin lama berubah dari air laut menjadi air payau karena bercampur dengan air hujan.

Karakteristik fisik ubur-ubur mengalami perubahan yang membedakannya dengan ubur-ubur yang hidup bebas di lautan. Tak adanya predator yang memangsa ubur-ubur dan melimpahnya sumber makanan di danau Kakaban, membuat kelenjar nematosis atau kelenjar sengat pada ubur-ubur mengalami reduksi sehingga tak mempan lagi sebagai senjata untuk menyengat mangsanya.

5. Ada empat jenis ubur-ubur di danau Kakaban dengan ciri khas masing-masing

Setidaknya ada empat spesies ubur-ubur yang bisa kamu jumpai di danau Kababan, yaitu ubur-ubur bulan (Aurelia aurita), ubur-ubur totol (Mastigias papua), ubur-ubur kotak (Tripedalia cystophora), dan ubur-ubur terbalik (Cassiopea ornata).

Dari keempat spesies tersebut, ubur-ubur totol berwarna bening dan coklat kekuningan menjadi populasi terpadat di danau Kakaban. Sedangkan ubur-ubur bulan berwarna bening transparan dengan motif daun semanggi di ujung tudungnya menjadi spesies dengan ukuran paling besar.

Ubur-ubur kotak menjadi jenis ubur-ubur dengan ukuran paling kecil. Meski bertubuh kecil, jika kelenjar nematosisnya masih berfungsi normal, ubur-ubur kotak menjadi ubur-ubur dengan sengat paling mematikan.

Spesies terakhir dan yang paling unik adalah ubur-ubur terbalik. Disebut terbalik karena tudungnya berada di bawah, sedangkan tentakelnya berada di atas. Spesies ini menjadi jenis ubur-ubur yang terspesialisasi karena hanya hidup di dasar perairan.

6. Hanya 2 di Dunia

Pulau Kakaban merupakan satu-satunya pulau di Indonesia yang mempunyai danau di tengahnya yakni danau Kakaban atau danau ubur-ubur.

Sementara di dunia terdapat Kepulauan Micronesia di kawasan Tenggara Laut Pasifik. Banyak sekali jenis-jenis hewan yang belum diidentifikasi di kawasan ini.

Oleh karena itu, Dr Thomas Tomascik, seorang ahli kelautan dari Kanada mengatakan, Pulau Kakaban merupakan surga kekayaan biologi yang ada di Indonesia.