Dijuluki Sebagai Bunga Abadi, Inilah 3 Fakta Menarik Bunga Edelweis
Fakta Nyata – Ada berbagai macam alasan kenapa orang-orang ingin mendaki gunung. Salah satu alasannya yakni untuk melihat pemandangan indah yang hanya bisa disaksikan saat perjalanan mendaki gunung saja. Dalam perjalanan mendaki gunung, beberapa orang ada yang beruntung bisa menemukan dan melihat secara langsung bunga edelweis.
Bunga edelweis menjadi salah satu bunga yang dicari oleh pendaki yang baru pertama kali mendaki gunung, karena mereka ingin melihat kecantikan bunga edelweis secara langsung. Bunga ini akan selalu mekar meskipun sudah dipetik, itulah sebabnya bunga ini diberi julukan sebagai bunga abadi. Berikut ini merupakan 3 fakta menarik dari bunga edelweis, yakni :
1. Ditemukan di Indonesia sejak 200 tahun yang lalu dan bisa ditemukan di beberapa gunung di Indonesia
Bunga edelweis pertama kali ditemukan di lereng Gunung Gede oleh naturalis Jerman bernama Georg Carl Reinwardt pada tahun 1819. Bunga edelweis yang dimiliki Indonesia berbeda dengan bunga edelweis yang tumbuh di daerah pegunungan eropa.
Nama edelweis sendiri diberikan karena dalam bahasa Jerman memiliki arti “mulia” dan “putih”. Saat ini sendiri, bunga edelweis bisa termukan di beberapa gunung di Indonesia. Beberapa gunung tersebut diantaranya yakni Gunung Lawu via Candi Cetho di Pasar Dieng, Gede Pangrango di Alun-alun Suryakencana, Gunung Merbabu di Sabana 2, dan Gunung Sumbing menjelang puncak.
2. Bisa mekar selama 10 tahun
Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa bunga edelweis tidak mudah layu meskipun sudah dipetik. Bahkan, bunga edelweis bisa tetap mekar selama kurang lebih 10 tahun lamanya.
Alasan bunga edelweis bisa tetap mekar meskipun sudah dipetik adalah karena bunga edelweis memiliki hormon etilen. Hormon etilen berfungsi untuk membuat kelopak bunga edelweis tidak gugur, itulah sebabnya bunga ini dijuluki sebagai bunga abadi.
3. Dilarang dipetik oleh Pemerintah Indonesia
Akibat keindahan bunga edelweis yang tidak mudah layu dan tetap mekar meskipun sudah dipetik, hal ini membuat banyak sekali pendaki yang membawa pulang bunga edelweis untuk dijadikan sebagai buah tangan dari mendaki. Hal ini kemudian membuat populasi bunga edelweis berkurang dan membuat bunga edelweis terancam punah.
Namun, saat ini kita tidak bisa sembarangan memetik bunga edelweis saat mendaki gunung. Hal ini disebabkan karena untuk melindungi bunga edelweis dari pemetikan liar, pemerintah Indonesia sudah membuat undang-undang yang melindungi bunga edelweis. UU tentang larangan pemetikan bunga edelweis tercatat dalam undang-undang nomor 5 tahun 1990 pasal 33 ayat 1 dan 2. Tentang konservasi sumber daya hayati dan ekosistem.
Bunga edelweis sendiri sangat berguna bagi ekosistem disekitarnya, seperti contohnya yakni bunga edelweis bertugas untuk membentuk mikoriza dengan jamur tanah tertentu yang dapat memperluas daerah penyerapan akar-akarnya, dan juga bertugas untuk memperluas penyerapan zat-zat hara. Itulah sebabnya pemetikan liar bunga edelweis dilarang karena akan mengancam populasi bunga edelweis dan juga akan mengancam ekosistem disekitarnya.