7 Fakta Unik Tentang Kelelawar, Bisa Melakukan Semua Dengan Posisi Terbalik

Fakta Nyata – Kelelawar adalah satu – satunya hewan mamalia bersayap dan bisa terbang. Selain hanya aktif pada malam hari kelelawar memilik keunikan lainnya. Meskipun jarang melihat secara langsung bentuk hewan satu ini tetapi kita kerap mengaitkan dengan sosok vampire di film.

Sering dianggap menyeramkan, padahal jenis kelelawar vampir di dunia itu hanya ada 3 jenis. Dan sekitar 1.000 spesies lainnya adalah jenis kelelawar pemakan buah, nektar, dan serangga kecil.

Untuk itu masih banyak keunikan lain yang dimiliki kelelawar, apa saja itu? Berikut beberapa rangkuman dari beberapa sumber.

1.    Dapat Berenang

Ternyata selain terbang, kelelawar juga dapat berenang di air. Hal itu dilakukan untuk menyelamatkan diri jika tercebur ke dalam air. Seperti dilansir dari Mother Nature Network, kemampuan berenang tersebut berguna bagi kelelawar di alam liar jika tercebur ke danau atau kolam mereka akan berenang menuju ke tepi dan menyelamatkan diri dari air.

Tapi sayangnya jika mereka tercebur ke kolam buatan manusia, kemungkinan mereka akan mati. Karena kolam buatan manusia umumnya memiliki tepi yang terjal sehingga mereka tidak bisa memanjat keluar.

2.    Kelelawar melakukan aktivitas dengan posisi terbalik

Tidak hanya tidur, kelelawar melakukan hampir segala aktivitasnya dengan posisi terbalik. Mulai dari merawat diri, kawin, dan bahkan melahirkan juga sambil terbalik. Hal itu terjadi karena kelelawar tidak seperti burung. Mereka bergelantung terbalik supaya lebih mudah terbang. Selain itu sayap mereka cukup kuat untuk menciptakan momentum dari posisi tersebut.

Jadi tidak heran bila kita sering melihat kelelawar bergelantungan di atas pohon maupun di atap rumah. Tak hanya nyaman, mereka juga bisa menghindari predator dari bawah.

Kelelawar vampire?!

3.    Jenis kelelawar vampir hanya mengonsumsi darah

Seperti yang diketahui ada 3 jenis kelelawar vampir, yaitu kelelawar vampir (Desmodus rotundus), kelelawar vampir berambut kaki (Diphylla ecaudata), dan kelelawar vampir bersayap putih (Diaemus youngi) semuanya hidup di benua Amerika. Hal ini dikutip dari National Geographic, ketiga spesies itu adalah hanya mengonsumsi darah, tidak mengonsumsi makanan lain.

Namun tidak sama dengan vampire di film yang menghisap darah, kelelawar menggigit mangsanya seperti sapi atau kuda, lalu menjilati darahnya. Mereka lebih menyukai darah hewan besar, tetapi jika terpaksa mereka bisa menggigit manusia. Hanya dengan cara bernapas manusia, kelelawar vampir bisa mengenalinya. Cukup menyeramkan ya untung saja di Indonesia tidak ada, xoxo.

4.    Hampir seperlima spesies mamalia adalah kelelawar

Dilansir dari Science Daily, jumlah spesies mamalia yang sudah diidentifikasi hingga tahun 2018 adalah sekitar 6.400 spesies. Sedangkan Britannica mengatakan bahwa ada lebih dari 1.200 spesies kelelawar yang telah dikenal. Karena itu dapat disimpulkani sekitar seperlima dari seluruh spesies mamalia adalah kelelawar.

Dari sekitar 1.200 spesies tersebut, ada yang terbesar adalah kelelawar mahkota emas (Acerodon jubatus) yang bentang sayapnya bisa mencapai 1,5 meter. Sedangkan spesies terkecil adalah kelelawar bumblebee (Craseonycteris thonglongyai). Dengan bentang sayap hanya 15 cm dan berat 2 gram, mereka bukan saja kelelawar terkecil tapi juga mamalia terkecil di dunia.

Mengalahkan rekor cheetah menjadi tercepat

5.    Hewan tercepat di dunia

Apa yang terlintas dipikiran Anda jika memikirkan hewan tercepat di dunia? Mungkin sebagian besar akan menjawab cheetah. Memang benar, cheetah menjadi hewan darat tercepat di dunia dengan kecepatan mencapai 120 km/jam.

Namun perlu diketahui, ternyata ada satu spesies kelelawar mampu melebihi rekor cheetah. Siapakah itu?! Spesies tersebut adalah kelelawar brazil (Tadarida brasiliensis).

Menurut New Scientist, hewan ini mampu terbang horizontal dengan kecepatan 160 km/jam. Kecepatan terbang itu adalah yang tercepat untuk terbang horizontal. Selain itu, ada burung yang tercatat punya kecepatan terbang lebih tinggi, yaitu falkon peregrin kecepatannya bisa mencapai 320 km/jam. Namun kecepatannya dicatat saat terbang menukik, sehingga terbantu dengan gravitasi.

6.    Saat terbang perlu banyak oksigen

Kelelawar membutuhkan 24 ml oksigen per gram bobot tubuhnya saat terbang. Sedangkan saat tidak terbang mereka hanya membutuhkan 7 ml oksigen per gram bobot tubuhnya.

Untuk mendukung kebutuhan oksigen yang tinggi, jantung kelelawar berukuran relatif lebih besar dibandingkan dengan kelompok hewan lain.

Jantung kelelawar berukuran 0,09 persen dari bobot tubuhnya, sedangkan hewan lainnya hanya 0,05 persen dari bobot tubuhnya.

Hewan nokturnal

7.    Alasan kelelawar hewan nokturnal

Seperti yang kita ketahui, kelelawar tidur di siang hari, dan mulai aktif pada waktu malam. Inilah mengapa kelelawar disebut sebagai hewan nokturnal.

Ada dua alasan mengapa kelelawar lebih memilih aktif pada malam hari. Pertama, pengaruh sinar matahari dapat merusak sayap kelelawar.

Karena, sayap kelelawar hanya berupa selaput kulit tipis dan sangat rentan terkena sinar matahari. Sehingga akan lebih banyak menyerap panas daripada yang dikeluarkan.

Alasan kedua, kelelawar telah mengalami proses adaptasi khusus, yaitu memiliki indra pendukung bagi aktivitas pada malam hari. Ini juga mengurangi persaingan dengan hewan lain, seperti burung.

Itulah, 7 fakta unik dari hewan nokturnal ini. Bila ada tambahan info menarik, coba tulis di kolom komentar ya : )