6 Standar Kecantikan Wanita di Berbagai Belahan Dunia
Fakta Nyata – Berbicara mengenai definisi “cantik”, setiap orang bisa memiliki pendapat yang berbeda-beda. Cantik itu relatif.
Namun kenyataannya beberapa negara di dunia ini punya standar kecantikan yang unik. Di mana penduduknya tidak terpaku dengan standar kecantikan “modern”. Tidak peduli dengan kulit putih bersih bersinar atau tubuh yang langsing. Mereka justru memiliki patokan sendiri untuk bisa dikatakan cantik.
Berikut ini adalah beberapa standar kecantikan dari berbagai belahan dunia.
1. Suku Dayak – Indonesia
Negara Indonesia khususnya para wanita Suku Dayak memiliki standar kecantikannya tersendiri. Para wanita Suku Dayak di Kalimantan memanjangkan daun telinga mereka supaya terlihat lebih menarik di mata lawan jenisnya.
Tradisi unik ini dilakukan pada saat remaja. Pertama-tama daun telinga wanita ditindik, kemudian anting kuningan dipasangkan. Seiring waktu, jumlah anting terus ditambah hingga daun telinga mereka memanjang karena bobot anting yang semakin berat.
Sayangnya, tradisi ini sudah hampir punah.
2. Suku Lahui – Vietnam
Selanjutnya ada Suku Lahui di Vietnam. Mereka mengecat hitam giginya supaya dibilang cantik.
Tradisi mengecat gigi tersebut bermula dari kepercayaan suku Lahui di mana yang memiliki gigi berwarna putih hanya hewan liar dan setan. Oleh karena itu, menghitamkan gigi adalah suatu jaminan supaya tidak dianggap roh jahat oleh para warga suku. Mereka juga menganggap wanita yang bergigi hitam lebih terlihat cantik dan menawan.
Tradisi ini sudah ada sejak 2000 tahun lalu. Namun sekarang wanita yang masih setia menjalani tradisi ini hanya para sesepuh suku saja.
3. Suku Apatani – India
Suku Apatani berasal dari Arunachal Pradesh, India. Sejak dahulu, wanita-wanita dari suku Apatani dianggap yang paling cantik di antara wanita dari beberapa suku lain yang tinggal di sana. Maka dari itu wanita Apatani kemudian mulai memakai penyumbat di bagian atas lubang hidung mereka, supaya tidak dianggap menarik.
Ini memang bukan standar kecantikan seperti poin lainnya dalam daftar. Tapi tradisi ini bikin wanita Apatani terlihat unik.
4. Suku Mursi, Ethiopia
Lip Plating adalah tradisi yang terkenal di Suku Mursi di Ethiopia. bukan hanya itu, wanita suku Mursi juga memiliki tren kecantikan unik. Misalnya, menghias kepala mereka dengan dengan tanduk hewan, mahkota dari tumbuhan, pun mewarnai wajah mereka demi tampil menarik.
Kisah menarik tentang tradisi lip plating dilakukan sebagai upaya untuk menghentikan perbudakan. Wanita yang bibirnya sudah ditindik dianggap “cacat” dan, oleh karena itu, mereka nggak pantas dijadikan budak. Tradisi yang tadinya merupakan simbol perlawanan ini sekarang berganti jadi simbol kecantikan dan pengakuan bagi wanita suku Mursi.
5. Suku Yanomami, Brazil
Suku Yanomami yang mendiami hutan hujan Amerika Selatan adalah masyarakat adat yang paling jarang berhubungan dengan dunia luar. Mereka termasuk suku yang terancam punah.
Disebabkan karena pemerintah Brazil tidak dapat melindungi mereka dari kekerasan oleh para penyusup dan juga penyakit.
Para ahli antropologi percaya tindikan kayu pada wajah wanita suku Yanomami adalah penghias supaya terlihat menarik. Ada juga yang berpendapat tindikan tersebut adalah tanda anggota suku mulai menginjak masa remaja.
Kabarnya, sekarang ini wanita Yanomami masih berjuang menghadapi penculikan dan kekerasan yang sering menimpa mereka.
6. Suku Afar, Ethiopia
Suku Afar adalah Suku dari Ethiopia. Jika kamu berkunjung ke daerah yang didiami Suku Afar, kamu akan bertemu dengan wanita-wanitanya yang mempunyai gigi lancip seperti ikan hiu. Ujung lancip pada gigi mereka akan terlihat jelas ketika mereka tersenyu. Semakin lancip, semakin wanita Afar dianggap cantik.
Selain itu wanita suku Afar juga gemar mengepang rambut dan menindik hidung mereka.
Fakta diatas adalah standar kecantikan yang unik dari berbagai negara. Bagaimana, cantik itu relatif, bukan? Jangankan satu suku, setiap individu pun memiliki standar kecantikan dan seleranya masing-masing.