John Wayne Gacy, Badut “Pennywise” Pembunuh Anak-anak

Fakta Nyata – Bagi kamu yang lahir periode ’80-an tentu tak asing dengan sosok badut bernama Pennywise. Atau film  “It” yang pernah rilis di tahun 1990.

Sosok badut pembunuh dalam film “It” bernama Pennywise mungkin terinspirasi dari sosok ini. Di balik tampilan luarnya yang jenaka, pria bernama John Wayne Gacy adalah seorang pembunuh berantai yang sadis.

Dilansir dari The Sun, John diketahui telah membunuh puluhan korbannya yang mereka semua adalah laki-laki.

Pembunuhan  itu dilakukan antara bulan Januari 1972 hingga akhir 1978 di rumahnya di Norwood Park, Illinois, Amerika Serikat.

Dia akan berdandan layaknya badut Pogo selama menjalankan aksinya, dimana kemudian membuat banyak orang percaya bahwa sosok Pennywise terinspirasi darinya.

Karena kejahatannya itu, John dieksekusi mati dengan cara disuntik pada tahun 1994.

Karen Conti mantan pengacara John menceritakan pengalamannya terhadap kliennya itu.

Dilansir dari The Sun dia mendeskripsikan John sebagai “seorang pria yang bisa memperkosa dan membunuh seseorang kemudian makan roti di samping jasadnya”. Dia mengatakan, John memiliki sifat layaknya psikopat yang ditampilkan dalam film-film.

Perjalanan hidupnya

John Wayne Gacy lahir di Chicago, Amerika Serikat pada 17 Maret 1942. Dia adalah seorang anak yang sering diperlakukan kasar oleh ayahnya yang seorang pecandu alkohol.

Sejak kecil John memiliki kelainan jantung yang menyebabkan ia tidak dapat bermain dengan teman-teman sebayanya dan menyebabkan dia merasa terasing dan lebih sering menyendiri.

Di sinilah Gacy kemudian menyadari ia memiliki ketertarikan kepada pria dan mengalami gejolak luar biasa seputar seksualitasnya.

Semasa hidupnya, ia pernah menjadi manajer di tiga restoran KFC sebelum memutuskan untuk mendirikan perusahaan konstruksi.

Menikah dengan Marlynn Myers, dan memiliki putra putri, namun bercerai pada 1968. Dia diceraikan karena melakukan kejahatan seksual pada remaja 16 tahun dan membuatnya dihukum.

Setelah pembebasan bersyaratnya, John menikah lagi dengan Carole Hoff pada tahun 1970. Namun, mereka akhirnya juga bercerai.

Cerita Pembunuhan

Dalam  mengisi waktu luangnya, John seringkali menghibur di berbagai acara ulang tahun anak-anak mengenakan kostum badut.

Namun, dibalik kostum badutnya, tak ada satu orang pun yang mencurigai adanya sosok pembunuh berantai yang mengerikan.

John membunuh sebagian besar korbannya menggunakan rayuan, dimana dia akan meminta bantuan untuk melakukan penelitian ilmiah pada anak-anak yang diincarnya dengan iming-iming sekitar Rp 700 ribu.

Setelah anak-anak tersebut terperangkap, dia akan membawa mereka datang ke rumahnya dan memberikan alkohol pada mereka.

Trik sulap yang biasa ia mainkan saat mengenakan kostum badut juga ditunjukkannya yang membuat anak-anak itu akan mengenakan borgol di tangan mereka.

Setelah anak-anak itu tak berdaya, John akan menyiksa, kemudian memperkosa, dan membunuhnya. Untuk membunuh korbannya, John menggunakan seutas tali untuk mencekik korban.

Karena perbuatan John inilah yang lantas membuat istrinya, Carole memutuskan untuk bercerai dengannya pada Maret 1976.

Perceraian itu kemudian membuat John makin menggila dengan aksinya. Tinggal sendirian membuatnya lebih leluasa untuk melakukan aksi kejinya itu.

 

Ada setidaknya, 33 nyawa anak laki-laki yang sudah dia habisi. Korban-korban tersebut juga dikubur di dalam rumahnya. Walaupun begitu aksi kejinya ini tidak pernah ketahuan oleh tetangga John.

Karena dalam kesehariannya, ia berlagak seperti orang normal pada umumnya yang tak terlihat mencurigakan. Ditambah, ia juga sering tampil menghibur anak-anak menggunakan kostum badutnya yang terlihat ceria.

Ketahuan

Hingga pada bulan Desember 1978, aksinya ketahuan. Setelah seorang pemilik apotek mendengar bahwa John menawarkan pekerjaan pada pegawainya yang masih berusia 15 tahun.

Pegawai itu bernama Robert Jerome Piest. Dia ditawari John untuk bekerja padanya dengan iming-iming upah yang lebih besar. Sebelum menghilang, Robert sempat mengatakan tawaran ini kepada ibunya, lalu menghilang.

Hingga akhirnya ia ditemukan di sungai Des Plaines dalam keadaan yang sudah tak bernyawa.

Pemilik apotek lalu melaporkan John pada polisi dan ia berhasil ditangkap pada 22 Desember 1978.

Ada setidaknya 26 mayat di sebuah ruangan kecil di bawah basement rumahnya dan tiga lagi di bagian lain rumah. Semua mayat korban ditemukan sudah dalam kondisi memprihatinkan dan sulit dikenali.

Akhir Kisah Sang Badut

Selama dalam persidangan ia mencoba mengelak semua yang dituduhkan dengan mengaku tidak waras. Bahkan di salah satu sidang, dia sempat berkelakar bahwa satu-satunya kesalahan dia adalah karena “membuat pemakaman tanpa izin.”

Namun di suatu malam, Gacy menelpon pengacara yang menangani perkaranya dan membeberkan fakta-fakta atas pembunuhan yang dituduhkan kepadanya.

Dalam pembicaraan itu, Gacy menceritakan degan santainya perihal berbagai pemerkosaan dan pembunuhan yang sudah dilakukannya, mengklaim bahwa jumlah korbannya adalah sekitar 30-an.

Setelah selama 14 tahun berada di penjara, Gacy si Badut Pembunuh akhirnya disuntik mati pada 10 Mei 1994.