7 Fakta Tentang Bayi Tabung, Rata-Rata Keberhasilan Kurang Dari 50%
Fakta Nyata – Kehadiran buah hati dalam rumah tangga merupakan hal yang membahagiakan bagi pasangan yang sudah menikah. Namun, tidak semua wanita dapat hamil dengan mudah. Banyak penyebab yang membuat beberapa wanita sulit untuk hamil secara alami.
Meski demikian, tidak perlu khawatir seiring berkembangnya dunia teknologi kesehatan, program bayi tabung sudah banyak tersedia di berbagai negara, termasuk di Indonesia.
Bayi tabung adalah program untuk membantu terjadinya kehamilan dengan mempertemukan sel sperma dan ovum di luar rahim. Banyak yang berpikir bahwa bayi tabung adalah kehamilan yang berlangsung di dalam tabung.
Sayangnya, anggapan tersebut keliru. Sebab, setelah calon janin berkembang pada tahap tertentu, ia akan dimasukkan ke dalam rahim dan berkembang hingga lahir. Program bayi tabung dapat dilakukan oleh tim dokter kebidanan yang khusus mempelajari bidang fertilitas (kesuburan).
Di bawah ini terdapat kumpulan beberapa fakta tentang bayi tabung. Semoga hal ini dapat membantu memberikan penjelas terhadap pasangan yang ingin melakukan program bayi tabung.
1. Proses Bayi Tabung
Pertama, dokter akan memberikan penjelasan terkait program bayi tabung terlebih dahulu.
Selanjutnya, wanita akan diberikan obat mengandung hormon untuk merangsang terbentuknya sel telur. Setelah beberapa sel telur siap dan diambil dari indung telur wanita, pria harus menyerahkan sel spermanya.
Sel telur dan sperma akan disatukan di laboratorium. Setelah berkembang pada tahap tertentu, maka beberapa embrio akan ditransfer atau dipindahkan ke dalam rahim wanita.
2. Selama perawatan bayi tabung, ovarium dirangsang oleh obat penyubur
Ketika wanita akan melakukan program bayi tabung, maka selama proses perawatannya ia akan diberikan obat penyubur kandungan. Salah satu obat yang diberikan oleh dokter adalah clomiphene citrate, obat ini dinilai mampu membantu ovulasi dan meningkatkan peluang kehamilan.
Selain itu pemberian obat penyubur pun diberikan untuk memproduksi sel telur lebih banyak guna meningkatkan keberhasilan dari program ini. Setelah obat tersebut diberikan pada wanita, maka beberapa hari kemudian dokter akan mengambil sel telur untuk dilakukan pembuahan bersama dengan sel sperma.
Pembuahan ini dilakukan pada laboratorium dengan suhu yang sudah dikendalikan. Setelah berhasil, maka pembuahan yang sudah menjadi embrio akan dimasukkan ke dalam rahim.
3. Efek samping dari pemberian obat penyubur kandung
Konsumsi obat-obatan yang merangsang kesuburan ternyata memiliki efek samping bagi wanita itu sendiri. Di antara efek samping yang sering terjadi adalah:
- Memar dan nyeri pada area penyuntikan obat
- Mual
- Muntah
- Nyeri payudara
- Keputihan
- Kelelahan
- Perubahan suasana hati
- Reaksi alergi
- Sindrom hiperstimulasi ovarian
4. Resiko bayi terlahir cacat hanya 2%
Resiko akan kelahiran bayi cacat sejauh ini masih pada angka 2% saja. Meski demikian, bagi kamu yang akan melakukan program bayi tabung tetap harus waspada. Kecacatan ini dapat diakibatkan oleh faktor konsepsi yang tertunda dan infertilitas yang melatarbelakangi kedua pihak, yakni pria dan wanita.
Untuk itu ada baiknya melakukan konsultasi dan pemeriksaan secara matang dan berkala sebelum melakukan program bayi tabung ini.
5. Rata-rata program bayi tabung memiliki tingkat keberhasilan 29,4%
Tingkat keberhasilan dari program bayi tabung ini adalah 29,4% dari semua siklus dan usia wanita. Banyak hal yang memengaruhi keberhasilan program ini. Antara lain dari faktor kualitas bayi tabung sendiri atau dari faktor pasangan. Dari faktor pasangan biasanya akan dilihat berdasarkan usia, penyebab infertilitas, masalah hormonal, kekuatan rahim, dan faktor lainnya.
Tingkat keberhasilan program ini sebesar:
- 30-35 persen bagi wanita berusia kurang dari 35 tahun.
- 25 persen bagi wanita usia 35 sampai 37 tahun.
- 15-20 persen bagi wanita berusia 38 hingga 40 tahun.
- 6-10 persen bagi wanita dengan usia 40 tahun ke atas.
6. Sisa Telur Dapat Disimpan?
Tidak semua sel telur digunakan dalam proses bayi tabung. Pasalnya, tidak semua sel telur yang dibuahi sperma akan berkembang menjadi embrio.
Apabila ada beberapa sel telur yang berkembang menjadi embrio, maka tidak mungkin semuanya akan ditanam ke dalam rahim. Dokter akan memilih sekitar dua hingga tiga embrio terbaik yang akan ditanam ke dalam rahim.
Sisanya, boleh disimpan secara khusus dan dapat digunakan kembali jika proses yang dilakukan pertama kali belum berhasil.
7. Tidak semua tempat penyimpanan embrio aman
Pengambilan sel sperma dan sel telur bertujuan untuk membentuk pembuahan pada luar rahim. Ketika pembuahan yang dilakukan berhasil dan berubah menjadi embrio, maka embrio tersebut akan disimpan terlebih dahulu sebelum dimasukkan pada rahim. Penyimpanan ini dilakukan agar embrio berubah menjadi matang dan kuat ketika dimasukan pada rahim wanita.
Namun, perlu diketahui tidak semua tempat penyimpanan embrio aman dan terjamin kebersihanya. Embrio yang tidak disimpan pada tempat yang layak dapat menyebabkan kerusakan pada embrio sehingga program tersebut akan diulang kembali. Agar hal tersebut tidak terjadi, maka disarankan untuk bertanya lebih banyak pada dokter.