3 Fakta Film Tilik

Fakta Nyata – Tilik, film pendek asal Yogyakarta beberapa hari terakhir jadi sorotan masyarakat. Khususnya karakter Bu Tejo yang diperankan Siti Fauziah.Peran itu dianggap mewakili karakter oknum ibu-ibu di desa yang senang bergosip.

Dalam cerita Tilik, Bu Tejo bersama dengan gerombolan ibu-ibu yang lain membicarakan tentang Dian, seorang kembang desa. Karena paras cantiknya, tidak sedikit lelaki yang mendekatinya.  Oleh sebab itu, warga desa bergunjing tentang status lajang Dian.

Walaupun demikian, ada fakta menarik di balik proses produksi film Tilik garapan sutradara Wahyu Agung Prasetyo ini.

1. Awal mula

Di YouTube Ravacana Film, Agung menjelaskan latar belakang di angkatnya kisah tersebut. Latar belakang film tersebut berdasarkan fenomena yang ada di masyarakat Indonesia.

“Fenomena budaya  tilik (menjenguk) yang saya sendiri sebenarnya enggak pernah mengalami itu sama sekali dan enggak pernah melihat itu secara langsung,” kata Agung.

Agung mengetahui adanya budaya tilik di masyarakat setelah penulis film, Bagus Sumartono, menceritakan hal tersebut kepadanya.

“Akhirnya saya tertarik buat melihat, observasi dan ternyata memang setelah melihat langsung itu gimana ya, rasanya kayak klik (cocok) gitu,” ungkap Agung.

“Melihat femomenanya dan itu yang membuat saya ‘wah ini harus di-film-kan, ini harus dirangkai jadi audio visual’,” tambah Agung.

2. Pesan Moral

Ada pesan moral di balik film Tilik ini. Agung mengungkapkan, kisah film Tilik itu berdasarkan fenomena masyarakat yang terlalu percaya dengan internet. Diketahui, Bu Tejo yang diperankan oleh Siti Fauziah dalam film pendek Tilik itu menganggap internet sebagai sumber informasi yang paling akurat.

“Film ini itu benang merahnya membahas sebuah informasi di mana sekarang tuh banyak banget isu hoaks di mana-mana,” ungkap Agung.

Apalagi, di era digital modernisasi sekarang ini sangat digandrungi masyarakat Indonesia.

“Nah ini yang menjadi rentan, mejadi penting kenapa film ini harus diproduksi sekarang,” ucap Agung.

3. Peran Mas Gotrek yang Kaku

Sementara itu, Agung jug amenceritakan  seorang pemeran tambahan yang tergabung di film Tilik ini yang awalnya cukup kaku saat proses pembacaan naskah. Namun siapa sangka ia justru terlihat natural saat masuk dalam set dan memulai adegannya.

“Di luar main talent, kita melibatkan banyak ekstras. Melibatkan supporting talent yang ada namanya Mas Gotrek,” ujar Agung.

Gotrek berperan sebagai sopir truk yang membawa rombongan ibu-ibu.

“Dia seorang sopir truk yang baru pertama kali main film. Cuma punya basic main ketoprak. Lucunya ketika kita reading, dia kelihatan kaku banget. Ternyata ketika sudah main, sudah di set, ternyata dia luwes banget,” tuturnya lagi.