Aneh tapi Nyata, Fenomena Hujan Unik di Dunia
Fakta Nyata – Hujan pada dasarnya identik dengan air yang menyejukkan, sehingga tak sedikit orang yang senang saat hujan turun. Bahkan, terdapat suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan seseorang yang cinta dengan hujan, yaitu Pluviophilia.
Merujuk pada Kamus Collins atau Collins Dictionary, Pluviophilia merupakan sebutan bagi seseorang yang menemukan kegembiraan dan ketenangan pikiran di saat hujan.
Uniknya, hujan tidak hanya menurunkan air. Ada beberapa fenomena hujan paling aneh dan unik yang pernah terjadi di dunia. Wah, seperti apa sih fenomenanya? Yuk, simak penjelasan berikut!
1. Hujan Laba-Laba
Jutaan laba-laba kecil dan jaring-jaringnya berjatuhan dari langit bagian Tenggara Brasil di musim panas 2019 lalu yang sempat menggemparkan masyarakat setempat.
Pasalnya, fenomena tersebut dianggap umum terjadi ketika cuaca sedang memanas di bagian Tenggara Brasil.
Hal serupa juga terjadi di Australia pada tahun 2015. Fenomena ini sering disebut dengan “spider rain” atau hujan laba-laba. Ada beberapa orang yang menyebutnya “angel hair” karena jaring yang mereka tinggalkan berwarna putih.
2. Hujan Gumpalan Agar-agar
Dikutip dari Discovery UK, pada musim panas tahun 1994 di Oakville, Washington, terjadi hujan gumpalan seperti agar-agar.
Orang pertama yang melihatnya adalah petugas kepolisian David Lacey. Saat itu dia sedang menyetir saat hujan turun. Saat dia menyalakan wiper, wiper tersebut gagal membersihkan kaca mobilnya dari gumpalan yang jatuh itu. Justru, gumpalan bening yang turun dari langit itu menyisakan noda di kaca.
Hujan gumpalan seperti agar-agar ini pun membuat banyak orang jatuh sakit setelah menyentuh gumpalan agar-agarnya. Di antaranya sakit infeksi saluran pernapasan atas, infeksi telinga, dan flu. Ada pula 12 hewan yang mati setelah terkena gumpalan itu. Di antaranya adalah katak, kucing, dan burung gagak menjadi korban hujan aneh tersebut.
Fenomena ini pun membuat gumpalan itu diperiksa di laboratorium rumah sakit, dan ditemukan adanya sel darah putih manusia di dalamnya. Saat dikirim ke Departemen Kesehatan dan Departemen Ekologi Negara Bagian Washington, ditemukan pula spesies bakteri pseudomonas fluorescens dan enterobacter cloacae di dalam gumpalan itu.
Ketika diletakkan di bawah mikroskop, teknisi rumah sakit menemukan gumpalan tersebut mengandung sel darah putih manusia (sel yang digunakan tubuh untuk melawan infeksi). Tentu saja aneh tapi tidak ada yang bisa menjelaskan begitu banyak orang jatuh sakit.
3. Hujan es bola di Bogota, Kolombia
Hidup di negara dua musim kadang bikin kita takjub kalau mendengar fenomena hujan es. Nah, siap-siap tambah takjub mendengar fenomena hujan yang satu ini. Pasalnya, di Kolombia pernah terjadi hujan es sebesar bola golf, lho!
Kejadian ini menimpa wilayah Bogota pada tahun 2017. Kerusakan yang diakibatkan oleh hujan tersebut cukup parah, terutama pada tanaman dan infrastruktur di sana. Dipercaya bahwa hujan es bola ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti cold front yang kuat dan adanya sistem tekanan rendah di wilayah tersebut.
Sebenarnya, fenomena hujan es bukanlah hal baru bagi penduduk Amerika Selatan. Menurut penelitian NCBI, frekuensi hujan es di Amerika Selatan memang relatif lebih tinggi dibandingkan wilayah lain, terutama di wilayah Mendoza dan Patagonia. Studi lain juga menemukan bahwa dinamika badai petir yang terjadi di Kolombia ada hubungannya dengan fenomena hujan es di sana. Meskipun begitu, ukurannya yang lebih besar dari hujan es biasa menjadikan fenomena hujan es bola sebagai fenomena yang abnormal.
4. Hujan Darah
Pada tahun 2001, hujan “darah” atau hujan berwarna merah yang aneh terjadi di Kerala, India Selatan. Menurut masyarakat setempat, layaknya hujan biasa, hujan darah juga disertai dengan petir dan gemuruh, hanya saja air yang turun berwarna merah.
Beberapa ilmuwan berspekulasi bahwa air hujan tersebut tercampur DNA dari Trentepohlia annulata, sebuah spesies alga berwarna merah, sementara yang lain berspekulasi bahwa hujan merah berasal dari luar bumi.
5. Hujan Lumpur
Dilansir dari MeteorologyenRed Level, hujan lumpur pernah terjadi di Spanyol. Fenomena ini terjadi karena angin kencang memindahkan banyak debu dari Afrika ke Spanyol. Ketika debu melayang dan berkondensasi bersama air di awan, hujan ini dapat terjadi.
Hujan lumpur dapat terjadi berhari-hari tergantung kondisi angin dan arahnya. Biasanya, daerah yang paling terkena dampak hujan lumpur adalah Andalusia karena paling dekat dengan benua Afrika.
6. Hujan Kotoran
Hujan yang tidak diinginkan ini terjadi pada tahun 2018 lalu di Kanada. Tercatat ada 18 laporan yang menyebutkan bahwa mobil warga terkena limbah kotoran pada saat itu.
Peristiwa tersebut terlihat seperti tetes-tetes lumpur yang berjatuhan dari langit. Para ilmuwan kesulitan untuk mengidentifikasi dari mana asal kotoran tersebut.
Ada pula beberapa ilmuwan yang mengatakan bahwa itu adalah kotoran burung, tetapi masih belum ada bukti yang jelas untuk menjawab insiden aneh tersebut.